Sabtu, 26 Juni 2010

PRESTASI SISWA SMA N BUMIAYU BREBES


Olimpiade Sejarah
Menguji Kecerdasan Emosional

KOMPAS Selasa, 20 April 2010 | 15:52 WIB

Kecerdasan siswa tidak hanya diukur dari kemampuan intelektualnya, tetapi juga dari kecerdasan emosional dan sosialnya. Hal inilah yang mendorong Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Brebes untuk menggelar Olimpiade Sejarah di Brebes.

Olimpiade Sejarah digelar MSI Komisariat Kabupaten Brebes, untuk menguji kecerdasan emosional dan sosial para siswa di Brebes. Kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 1 Brebes, Kamis (8/4), diikuti siswa SMP/MTs dan SMA/MA serta SMK.

Kegiatan bertema "Pelantipan Humanisme melalui Sejarah" diikuti 86 siswa, yang terdiri dari 54 siswa SMP dan 32 siswa SMA.

Dalam olimpiade tersebut, para siswa diharuskan mengikuti babak penyisihan, sebelum maju ke babak final. Mereka harus menjawab 100 soal berisi materi sejarah nasional, dunia, dan lokal. Setelah penyisihan, panitia mengambil lima terbaik dari peserta tingkat SMP dan SMA, untuk mengikuti babak wawancara, untuk menentukan juara pertama hingga ketiga.

Pertanyaan-pertanyaan lisan yang diajukan lebih bersifat menggugah kesadaran siswa mengenai ilmu sejarah, antara lain alasan ketertarikan mereka terhadap sejarah, serta manfaat ilmu sejarah.

Menurut ketua panitia kegiatan, Wijanarto, panitia sengaja menyelipkan materi sejarah lokal dalam soal. Ternyata dari hasil ujian tertulis maupun lisan, banyak siswa yang tidak mengenal sejarah lokal daerahnya.

Sejumlah peserta mengakui, kegiatan tersebut cukup menantang kemampuan mereka. Selama ini, uji kompetensi pelajaran sejarah jarang dilombakan. Arif Rahman, siswa kelas II SMA N Bumiayu, Brebes, mengaku menyiapkan diri mengikuti lomba tersebut selama satu pekan.

"Saya senang belajar sejarah, karena bisa mengetahui kondisi masa lampau," ujar Durotul Muntofiah, siswa kelas III MTs Negeri Brebes menambahkan.

Dalam olimpiade ini, untuk SMA juara I diraih Riza Zaeni dari SMAN 1 Bumiayu, juara II Arif Rahman dari SMAN 1 Bumiayu, dan juara III Uswatun Khasanah dari SMAN 3 Brebes.

Untuk SMP, juara I Tati Mamluatul, juara II Ade Arviani Aulia, dan juara III Jeane Isbeanny, semuanya dari MTs Negeri Brebes. Pemenang mendapatkan trofi, piagam, dan uang pembinaan.

Ketua MSI Komisariat Brebes, Sarwidi, mengatakan, saat ini dunia pendidikan cenderung terfokus untuk mencerdaskan siswa agar lulus ujian nasional.

Makanya sejarah dong...! ( Siwi Nurbiajanti)

Kamis, 24 Juni 2010

SUMBER MATA AIR DI KALI GIRI KECAMATAN SIRAMPOG


Penyelamatan Sumber Mata Air

RADAR TEGAL Wednesday, 23 June 2010
BREBES - Keberadaan sumber mata air sebagai pemasok kebutuhan air bersih yang dikonsumsi masyarakat -termasuk kebutuhan pertanian dan pelestarian ekosistem sekitar-, karenanya keberadaan mata air wajib diselamatkan.

Tanpa ada usaha penyelamatan, maka dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes Eko Andalas Muchsin menuturkan, lingkungan sumber mata air di Kabupaten Brebes.

Terutama sumber mata air Kali Giri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, yang memasok kebutuhan air bersih untuk tiga daerah. Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes, keadaan hutan di sekitar mata air mengalami kerusakan parah.

Kerusakan ini terjadi sebagai imbas dari aksi penjarahan, yang terjadi sekitar tahun 1997-1998. Dengan gencarnya warga melakukan aksi penebangan, lanjut dia, maka hutan akan mengalami gundul. Sementara, pohon-pohon yang ditanam usianya masih muda.

’’Akibatnya, debit air menurun," kata Eko Andalas kepada Radar usai sosialisasi pengembangan jasa lingkungan hutan Rabu (23/6). Penurunan debit air ini akibat tidak adanya tanaman penyerap air. Sehingga apabila hujan airnya tak bisa ditampung. Sebaliknya, limpahan air tidak disimpan, melainkan di buang. Selain itu, pengembangan jasa lingkungan hutan juga harus terus diupayakan.

Sementara, pembicara dari Perlindungan Hutan dan Konvervasi Alam Dinas Kehutanan Provinsi Jateng Agus Purwanto menegasakan, penyelamatan hutan tak harus menunggu hutannya rusak. Tetapi, harus segera dilaksanakan. (din)
Komentar