Minggu, 21 Februari 2010
JALAN ANTAR DESA DAN KECAMATAN BUMIAYU DAN PAGUYANGAN TERANCAM PUTUS
Jalan Kabupaten Terancam Putus
RADAR TEGAL- Sunday, 21 February 2010
PAGUYANGAN - Sejumlah sarana infrastruktur di Kecamatan Paguyangan mengalami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi sepekan terakhir ini.
Akibat dari kerusakan tersebut, aktivitas warga terganggu. Kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut di antaranya, jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Langkap, Kecamatan Bumiayu, dengan Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, nyaris putus menyusul terjadinya longsor sepanjang 10 meter di ruas jalan yang masuk wilayah Dukuh Beran, Desa Cilibur.
Ruas jalan tersebut merupakan sarana vital warga Desa Cilibur dalam melakukan aktivitas perekonomian, pendidikan, dan lainnya di Kecamatan Bumiayu. Kepala Desa (Kades) Cilibur Sukirno ketika dikonfirmasi Radar mengatakan, pihaknya merasa khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini. Mengingat jalur tersebut merupakan jalur utama yang dapat menghubungkan Kecamatan Bumiayu, Paguyangan, dan Sirampog.
’’Sebagian besar warga Desa Cilibur memanfaatkan akses jalan tersebut untuk melakukan aktivitasnya ke Bumiayu. Dengan kondisi yang terjadi saat ini, warga sangat merasa khawatir karena jalur tersebut satu-satunya jalan yang dilalui oleh kendaraan umum," jelasnya.
Akibat longsor yag terjadi pada Sabtu (14/2) lalu, saat ini badan jalan hanya menyisakan kurang dari 2 meter. Sementara, kedalaman jurang lebih dari 15 meter. Kondisi ini sangat membahayakan para pengguna jalan. ’’Sebenarnya, mobil masih dapat melalui jalan tersebut, tapi harus sangat hati-hati dan bergantian," terang Sukirno.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan. Ratusan kepala keluarga (KK) di Dukuh Cigobang nyaris terisolir, menyusul ambruknya jembatan Kaliserang yang berada di Dukuh Kedaung, Blok Cibeler, pada Kamis (18/2) lalu. Kades Kedungoleng Suwaryo mengatakan, ambruknya jembatan sepanjang 5 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi dari sungai 5 meter tersebut diakibatkan banjir yang terjadi menyusul hujan deras saat itu.
’’Jembatan ambruk setelah salah satu pilar utamanya tergerus oleh aliran sungai yang mengalami banjir. Akibatnya, saat ini warga sangat kesulitan untuk dapat mengakses ke luar wilayah pedukuhan," kata Suwaryo. Jembatan tersebut merupakan akses utama warga Dukuh Cigobang dan Dukuh Kedaung menuju pusat pemerintaha desa dan kecamatan.
Camat Paguyangan Ahmad Hermanto SIP ketika dikonfirmasi Radar membenarkan kondisi yang terjadi di dua desa tersebut. Dikatakannya, untuk sementara penanganan darurat telah dilakukan oleh warga dibantu pemerintahan desa.
’’Hingga kemarin warga Kedungoleng masih melakukan kerja bakti untuk membangun jembatan darurat,’’ tandasnya. ’’Dari laporan yang disampaikan Pemerintahan Desa Kedungoleng, kerugian atas kerusakan tersebut sebesar Rp 25 juta. Kami sendiri telah melaporkan kondisi yang terjadi ke tingkat kabupaten," jelasnya. (pri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar