OLEH T.GUNAWAN RAZUKI
Orang pertama yang memulai tradisi pencucian Ka'bah di Masjidil Harram Mekkah adalah Nabi Muhammad SAW. .
Hal ini berlangsung saat penaklukan Mekkah. Nabi yang dikirim kunci Ka'bah dari Othman Bin Taha Al Qurashi Al Sheybi dengan tujuan untuk menghancurkan patung-patung. Al Sheybi dihubungi Nabi melalui cucu kelimanya yang bernama Qussay Bin Kilaab. Nabi mengintruksikan agar pencucian Ka'bah dengan air zam zam , dicuci di bagian luar dan dalamnya.
Sejak saat itu kemudian pencucian Ka'bah menjadi tradisi sejak masa Nabi Muhammad SAW sampai saat ini.
Pencucian ini dilaksanakan dalam setahun 2 kali. Pertama pada 1 Dhul Hijja Ka'bah dicuci dan penggantian serta ditutup dengan Kiswa (kain penutup bangunan Ka'bah) yang baru.
Kedua pada pertengahan bulan Shaaban sewaktu pintu Ka'bah dibuka dengan kunci yang panjangnya 30 cm yang memiliki lubang disisinya.
Seperti diketahui pintu Ka'bah hanya dibuka hanya sekali setahun yakni pada pertengahan bulan Shaaban.
Upacara pencucian ini pada pagi hari setelah matahari terbit.
Penjaga pintu Ka'bah, Sheikh Assim Al Sheybi, asistennya Dr. Saleh Al Sheybi, semua anggota keluarga Sheybi, pejabat dan pegawai Masjidil Harram Mekkah, semuanya menyiapkan air zam zam, ember yang berisi air mawar, sapu serta wewangian.
Kesemua ini dibawa kedalam sebelum kedatangan Gubernur Mekkah yang akan memulai prosesi pencucian Ka'bah.
Setelah selesai persiapan, Gubernur Mekkah, para pejabat serta pegawai juga para diplomat asing yang beragama Islam dipersilahkan memasuki pintu Ka'bah satu persatu.
Semuanya mulai menyapu serta mencuci serta mambasahkan dinding dalam Ka'bah hingga setinggi orang saja, serta mengepel lantai Ka'bah dangan air zam dan air mawar .
( OLEH T.GUNAWAN RAZUKI )
Sumber koran "Saudi Gazette" 23 Maret 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar