Jumat, 05 Juni 2009
KABAR DARI BANTARKAWUNG : BATU BANGKONG TEMPAT NGALAP BERKAH
Lintas Pantura- Suara Merdeka
Suara Merdeka 03 Juni 2009
Rest Area
Batu Bangkong, Tempat Ngalap Berkah yang Dikeramatkan Warga
BUMIAYU- Bongkahan batu menyerupai katak tergeletak di atas tanah di tengah sawah yang dinaungi dua pohon serut yang cukup rindang. Di dekat batu tersebut, duduk seorang laki-laki yang tidak lain adalah sang kuncen (juru kunci).
Bibirnya terlihat bergerak seperti sedang membaca sesuatu. Sesaat kemudian, ia mempersilakan Suara Merdeka mengabadikan batu tersebut.
Batu bangkong (katak) berada di Dukuh Bangkong Desa Bantarwaru, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Letaknya sekitar 4 kilometer arah utara dari pusat pemerintah kecamatan. Lokasinya bisa dicapai baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Diperlukan ekstra hati-hati untuk mencapai lokasi tersebut karena kondisi jalan rusak dan beberapa titik bahu jalan mengalami longsor.
Batu bangkong bukan sekadar batu biasa yang bisa ditemukan di sungai-sungai. Sekitar 110 kepala keluarga (KK) di pedukuhan tersebut percaya bahwa batu tersebut memiliki tuah hingga akhirnya dikeramatkan. Konon cerita, batu bangkong tersebut ditunggui oleh Patih Selogondho Pati dari Banyumas.
”Sekitar tahun 1950, batu ini pernah dibawa oleh orang dari Bantarkawung. Setelah membawa batu tersebut, ia dan seluruh keluarganya jatuh sakit. Anehnya setelah batu dikembalikan ke tempat semula, penyakitnya sembuh,” tutur Rasun (60), sang kuncen (juru kunci) Batu Bangkong.
Tuah tersebut berlaku hingga sekarang. Tidak seorang pun berani menggeser atau mengubah posisi letak batu tersebut. Rasun mengatakan, meski dikeramatkan, warga tidak pernah melakukan ritual atau memberi sesajen kepada penunggu batu.
”Itu tugas saya setiap malam Jumat Kliwon,” terang Rasun.
Ritual tersebut dilakukan agar kondisi desa aman tentram dan pertanian warga maju. ”Di sini sawahnya jenis tadah hujan. Tapi dalam setahun kita bisa panen dua kali,” ucapnya.
Luar Daerah
Tuah batu bangkong, tak hanya dipercayai oleh warga setempat. Kini, Batu Bangkong juga dipercaya oleh beberapa warga dari luar daerah seperti Banyumas, Majenang dan Kuningan untuk ngalap berkah. Umumnya mereka yang ngalap berkah memohon agar usahanya lancar.
Menurut Rasun, untuk ngalap tidak perlu sesajen. Bisa dilakukan siang atau malam, kecuali pada hari Sabtu.
Apa alasannya kuncen yang mantan Kades tersebut tidak menjelaskan secara detil.
”Mereka memang meminta bantuan saya untuk memanjatkan doa. Ya saya turuti saja toh niatnya untuk kebaikan,” katanya.
Kepala Desa Bantarwaru Wahyudin membenarkan cerita yang berkembang di masyarakat mengenai batu bangkong. ”Cerita itu sudah ada sejak saya kecil,” katanya. Ke epan, berdasarkan usulan dari masyarakat, pihaknya akan membenahi lokasi batu Bangkong antara lain dengan menata akses masuk lokasi dan memasang pagar keliling,” kata dia. (H51-47)
Bookmark and Share
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar