Minggu, 26 September 2010
WISATA KE TELAGA RANJENG DAN KEBUN TEH KALIGUA ,BUMIAYU, BREBES
Upaya Desa Pandasari Kec. Paguyangan Menuju Desa Wisata
Radar Tegal, Sunday, 26 September 2010
Andalkan Keunikan Lokal Untuk Gaet Wisatawan
Keunikan lokal dan potensi wisata yang dimiliki Desa Pandasari Kecamatan Paguyangan menjadi modal dasar Pemerintahan Desa dan warga setempat, di dalam menjadikan desa mereka sebagai desa wisata. Seperti apa kesiapannya?
LAPORAN : TEGUH SUPRIYANTO
SELAIN sektor pertanian dan peternakan yang selama ini telah menjadi bagian dari kehidupan warga Desa Pandansari, saat ini sektor pariwisata juga tengah mereka rintis dalam upaya mewujudkan Desa Pandansari sebagai desa wisata. Untuk itu, sejumlah persiapan juga dilakukan, baik oleh pemerintahan desa maupun warga setempat. Di antaranya berupa pengadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan wisata.
Kepala Desa (Kades) Pandansari Sukamdo saat ditemui Radar mengatakan, di Desa Pandansari saat ini telah tersedia sebanyak 10 homestay yang nantinya dapat digunakan oleh wisatawan.
"Homestay-homestay tersebut tersebar di dua pedukuhan yakni Dukuh Taman dan Dukuh Igirpandan. Dua lokasi tersebut sengaja dipilih karena keberadaannya yang cukup strategis bagi wisatawan untuk menikmati pesona alam yang ada," kata Khamdo.
Wisata desa menjadi andalan Pandansari di dalam memikat wisatawan untuk menikmati keunikan lokal yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
"Nantinya wisatawan selain menikmati wisata desa juga akan diajak mengetahui langsung adat istiadat yang tumbuh dan terpelihara di Desa Pandasari. Selain itu mereka juga bisa menikmati wisata tanam memanen kentang sebagai andalan pertaanian di sini," terangnya.
Persiapan lain yang tengah dilakukan yakni melakukan penataan dengan menciptakan hutan wisata yang berada di lokasi Telaga Ranjeng. Dimana nantinya dilokasi tersebut akan dilengkapi dengan pembangunan sarana autbond, bangunan gazebo dan bumi perkemahan.
"Kita sedang mengupayakan akses jalan sebagai awal persiapan, dimana nantinya di sana kita juga melengkapi lokasi tersebut dengan kebun kopi dan wisatawan dapat memetik sekaligus menikmati langsung kopi di lokasi tersebut," kata Khamdo.
Selain homestay, dikatakan Kahmdo, upaya lain yang dilakukan bersama masyarakat di antaranya melalui pagelaran kesenian lokal, penjualan cinderamata serta wisata kuliner makanan khas yang disajikann langsung oleh warga lokal. (*)
Rabu, 08 September 2010
Sabtu, 04 September 2010
PANTAUAN LANGSUNG LALU LINTAS DEPAN POLSEK BUMIAYU
Selasa, 31 Agustus 2010
HATI2 BAGI PEMUDIK LEBARAN SEPTEMBER 2010 LEWAT BUMIAYU , BANTARKAWUNG DAN SALEM DI BREBES SELATAN
Pemudik Dihimbau Waspadai Daerah Rawan Longsor
Radar Tegal Tuesday, 31 August 2010
BUMIAYU - Para pengguna jalan di himbau untuk meningkatkan kewaspadaannya terutama saat melintasi daerah rawan bencana longsor.
Kondisi tersebut menyusul datangnya musim mudik Lebaran 2010, karena hujan masih sering terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa jalur jalan di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan berpotensi terjadinya bencana longsor.
Beberapa lokasi yang dinilai rawan bencana lonsor diantaranya ruas jalan Provinsi Bumiayu-Salem, Bumiayu-Sirampog, dan ruas jalan provinsi Tegal- Purwokerto masuk wilayah Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Brebes melalui Kepala Terminal Bumiayu Ari Mardijono SIP mengatakan, di ruas jalan Bumiayu-Salem. Saat musim mudik biasanya jalur tersebut dijadikan jalur alternatif utamanya bagi yang menggunakan kendaraan kecil sebagai penghubung Brebes-Salem-Bumiayu atau Brebes-Salem-Majenang.
Medan jalan memasuki wilayah Bantarkawung hingga Salem, memiliki karakteristik berbukit dangan kondisi tanah di beberapa lokasi masih labil, pihaknya mengimbau agar pengendara kendaraan bermotor senantiasa berhati-hati saat melintasi jalur tersebut.
’’Hendaknya pengendara kendaraan selalu berhati hati, apalagi saat malam hari dan hujan deras dimana ruas tersebut masih minim penerangan jalan. Selain itu, permukaan jalan yang berkelok juga akan menjadi sangat licin jika terkena hujan , sehingga jika memicu kendaraan dengan kecepatan tinggi, dipastikan kecelakaan akan menimpa pengendara," jelas Ari.
Menurut dia, ekstra hati-hati harus dikedepankan oleh pengendara didalam menjaga segala kemungkinan yang mungkin dapat terjadi karena faktor alam tersebut.
Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Camat Salem Mohammad Adnan SIP yang meminta warganya berhati hati saat melintasi jalur tersebut. Diakui dia, jalur itu merupakan denyut nadi perekonomian warganya untuk melakukan aktivitas menuju Kecamatan Bumiayu. ’’Di lokasi tersebut telah di pasang papan peringatan, namun warga tetap kami himbau untuk berhati-hati," tegasnya. (pri)
Minggu, 15 Agustus 2010
DI BUMIAYU HARGA DAGING SAPI RP 80 RIBU/KG
Daging Sapi Tembus Rp 80 Ribu/Kg
RADAR TEGAL , Sunday, 15 August 2010
BUMIAYU - Penjualan daging di Pasar Induk Bumiayu memasuki minggu kedua Ramadan terus merangkak naik. Bahkan, harga utuk daging sapi pada Minggu (15/8) di Pasar PKL Kalierang, Bumiayu, mencapai Rp 80 ribu/kilogram. Harga tersebut diperkirakan akan terus naik hingga Lebaran tiba.
Muksin (43), padaganng daging di pasar tersebut mengatakan, walaupun harga daging sapi mahal, namun tak menyurutkan minat konsumen untuk membeli daging sapi. Menurut dia, kenaikan harga tersebut juga dipicu karena tingginya permintaan dari masyarakat.
’’Memang harga daging saat ini naik, tapi kami para pedagang tidak takut daganganya tidak laris karena pembeli masih banyak," ungkapnya.
Menurutnya, harga daging mengalami kenaikan sudah terjadi sejak beberapa hari sebelum memasuki Bulan Ramadan. Dia menambahkan, harga daging ini akan berlanjut sampai menjelang Lebaran. Pada Lebaran nanti permintaan lebih banyak lagi dibanding Ramadan.
’’Jika sekarang pembeli masih dari kalangan ibu rumah tangga, tapi saat mendekati Lebaran maka akan lebih banyak para pembeli dari kalangan para pelaku usaha pengolahan makan, seperti penjual bakso," lanjut Muksin.
Selain harga daging sapi yang sebelumnya hanya berkisar Rp 65 ribu-70 ribu/kg, jenis daging yang juga mengalami kenaikan harga yakni dari jenis daging ayam. ebelum Ramadan, harga ayam pedaging (ayam potong) dijual dengan harga Rp 24 ribu/kg. Tapi, saat ini naik menjadi Rp 26 ribu/kg.
’’Kami ini mengikuti agen saja. Jika harga naik, mau tak mau kami juga menjual dengan harga yang mahal," ujarnya Maryam (35), pedagang daging ayam di pasar tersebut. Terpisah, salah seorang ibu rumah tangga Lasri (30) mengatakan, walaupun harga daging sapi naik, namun pihaknya tetap membeli kebutuhan tersebut untuk menu berbuka puasa maupun makan sahur.
’’Ya mau bagaimana lagi? Pada dasarnya kita memang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama Bulan Ramadan ini. Dan sepertinya memang sudah menjadi tradisi setiap Bulan Ramadan dan menjelang puasa harga-harga pasti naik," kata Lasri. (pri)
KABAR DARI BENDA SIRAMPOG BREBES
SUARA MERDEKA -Lintas Pantura
11 Agustus 2010
1.400 Santri Al-Hikmah 2 Khataman Alquran
BREBES - Sebanyak 1.400 santri putra-putri Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, kemarin, mengikuti khataman Alquran bin-nadzor secara massal. Sepuluh di antaranya hafal di luar kepala (bilghaib).
Upacara khataman digelar dalam upacara pengajian umum di halaman pondok. Mereka satu per satu menerima syahadah khataman dari pengasuh pondok KH Izzuddin Masruri Al-Hafidz disaksikan ribuan warga yang duduk lesehan di halaman pesantren.
Saat pengasuh pondok Kiai Izzuddin membaca dia khataman, para santri dan umat tak kuasa menahan air mata. "Allahummarhamni bilquran, waj’alhu li imamaw wanuura wahuda warahmah. Allahumma dzakkirni minhuma nasyiitu w’allimni minhuma jahiltu warzuqni tilawatahu".
Berhati-hati Mantan Menteri Agama Prof Dr KH Sayid Agil Al-Munawar Al-Hafidz MA dalam tausiyahnya meminta umat Islam berhati-hati dengan munculnya pernyataan yang tidak mendasar agar Alquran direaktualisasi. "Alquran itu sebagai mukjizat tetap aktual sepanjang massa. Karena itu tidak perlu direaktualisasi," tegasnya.
Yang bisa direaktualisasi sesuai perkembangan zaman, menurut dia, adalah tafsir atau penafsiran Alquran. "Kalau tafsir silakan mengikuti konteks perkembangan zaman. Akan tetapi, Alquran akan tetap aktual," tegasnya.
Pengasuh pondok KH Masruri Mughni yang hadir di tempat itu menjelaskan, sebelum para santri mengaji dan mendalami berbagai kitab salaf, mereka diwajibkan mengaji Alquran secara baik dan benar. (B13-58)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblaunche
11 Agustus 2010
1.400 Santri Al-Hikmah 2 Khataman Alquran
BREBES - Sebanyak 1.400 santri putra-putri Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, kemarin, mengikuti khataman Alquran bin-nadzor secara massal. Sepuluh di antaranya hafal di luar kepala (bilghaib).
Upacara khataman digelar dalam upacara pengajian umum di halaman pondok. Mereka satu per satu menerima syahadah khataman dari pengasuh pondok KH Izzuddin Masruri Al-Hafidz disaksikan ribuan warga yang duduk lesehan di halaman pesantren.
Saat pengasuh pondok Kiai Izzuddin membaca dia khataman, para santri dan umat tak kuasa menahan air mata. "Allahummarhamni bilquran, waj’alhu li imamaw wanuura wahuda warahmah. Allahumma dzakkirni minhuma nasyiitu w’allimni minhuma jahiltu warzuqni tilawatahu".
Berhati-hati Mantan Menteri Agama Prof Dr KH Sayid Agil Al-Munawar Al-Hafidz MA dalam tausiyahnya meminta umat Islam berhati-hati dengan munculnya pernyataan yang tidak mendasar agar Alquran direaktualisasi. "Alquran itu sebagai mukjizat tetap aktual sepanjang massa. Karena itu tidak perlu direaktualisasi," tegasnya.
Yang bisa direaktualisasi sesuai perkembangan zaman, menurut dia, adalah tafsir atau penafsiran Alquran. "Kalau tafsir silakan mengikuti konteks perkembangan zaman. Akan tetapi, Alquran akan tetap aktual," tegasnya.
Pengasuh pondok KH Masruri Mughni yang hadir di tempat itu menjelaskan, sebelum para santri mengaji dan mendalami berbagai kitab salaf, mereka diwajibkan mengaji Alquran secara baik dan benar. (B13-58)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblaunche
Minggu, 04 Juli 2010
DESA-DESA PAGUYANGAN, KRETEK, WANATIRTA DALANE PADA RUSAK.....
Tiga Desa Keluhkan Kerusakan Jalan
RADAR TEGAL - Sunday, 04 July 2010
PAGUYANGAN - Jalan sepanjang 2,5 kilometer yang menghubungkan tiga desa yakni Desa Paguyangan, Kretek, dan Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan dalam kondisi rusak parah. Padahal, jalur tersebut sangat potensial dengan dilalui oleh angkutan umum Bumiayu-Wanatirta.
Kades Wanatirta H Kurdi mengatakan, kerusakan jalan telah terjadi semenjak satu tahun lamanya. Pemerintah tiga desa telah bersama-sama menyampaikan usulan perbaikan jalan dalam kegiatan Musrenbang. Kondisi tersebut menyusul ketidak mampuan anggaran yang ada di masing-masing desa untuk memperbaiki kerusakan. ’’Saat ini kondisi jalan sudah sangat rusak, selain itu juga diperlukan perbaikan saluran drainase di beberapa titik jalan yang telah mengalami kerusakan," kata Kurdi.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Kades Kretek Dasori. Dikatakan dia, semula warga manyambut baik dengan dimulainya pembukaan trayek baru Bumiayu-Wanatirta, yang melalui beberapa wilayah pedukuhan di desa ini. Hanya saja, akibat kondisi jalan yang rusak, pihaknya mengaku mendapat keluhan dari sejumlah pengusaha angkutan akibat kendaraan yang rusak akibat melalui jalan tersebut.
’’Mereka mengadu kepada saya, mengingat dengan kondisi jalan rusak maka seringkali pengusaha angkutan terpaksa mengeluarkan anggaran lebih untuk memperbaiki armadanya. Di satu sisi, mereka masih berpikir jika harus menaikan tarif, sebab hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah baru," jelas Dasori.
Karenanya, dia berharap, pemkab dapat turut membantu perbaikan jalan yang menjadi sarana perekonomian warga. Khususnya yang tinggal di wilayah pedesaan. ’’Kita berharap, kemajuan transportasi ini juga diimbangi dengan fasilitas jalan yang memadai," ungkapnya.
Terpisah, Kepala UPTD PU dan Tata Kota Wilayah Bumiayu Kuspramono mengatakan, laporan maupun usulan perbaikan atas kondisi kerusakan di ruas jalan tersebut telah disampaikan ke tingkat kabupaten. ’’Usulan melalui Musrenbang telah kami terima dan telah dibahas dalam Musrenbangkab, perbaikannya sendiri saat ini berada bawah kewenangan tingkat kabupaten," kata Kuspramono. (pri)
Sabtu, 26 Juni 2010
PRESTASI SISWA SMA N BUMIAYU BREBES
Olimpiade Sejarah
Menguji Kecerdasan Emosional
KOMPAS Selasa, 20 April 2010 | 15:52 WIB
Kecerdasan siswa tidak hanya diukur dari kemampuan intelektualnya, tetapi juga dari kecerdasan emosional dan sosialnya. Hal inilah yang mendorong Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Brebes untuk menggelar Olimpiade Sejarah di Brebes.
Olimpiade Sejarah digelar MSI Komisariat Kabupaten Brebes, untuk menguji kecerdasan emosional dan sosial para siswa di Brebes. Kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 1 Brebes, Kamis (8/4), diikuti siswa SMP/MTs dan SMA/MA serta SMK.
Kegiatan bertema "Pelantipan Humanisme melalui Sejarah" diikuti 86 siswa, yang terdiri dari 54 siswa SMP dan 32 siswa SMA.
Dalam olimpiade tersebut, para siswa diharuskan mengikuti babak penyisihan, sebelum maju ke babak final. Mereka harus menjawab 100 soal berisi materi sejarah nasional, dunia, dan lokal. Setelah penyisihan, panitia mengambil lima terbaik dari peserta tingkat SMP dan SMA, untuk mengikuti babak wawancara, untuk menentukan juara pertama hingga ketiga.
Pertanyaan-pertanyaan lisan yang diajukan lebih bersifat menggugah kesadaran siswa mengenai ilmu sejarah, antara lain alasan ketertarikan mereka terhadap sejarah, serta manfaat ilmu sejarah.
Menurut ketua panitia kegiatan, Wijanarto, panitia sengaja menyelipkan materi sejarah lokal dalam soal. Ternyata dari hasil ujian tertulis maupun lisan, banyak siswa yang tidak mengenal sejarah lokal daerahnya.
Sejumlah peserta mengakui, kegiatan tersebut cukup menantang kemampuan mereka. Selama ini, uji kompetensi pelajaran sejarah jarang dilombakan. Arif Rahman, siswa kelas II SMA N Bumiayu, Brebes, mengaku menyiapkan diri mengikuti lomba tersebut selama satu pekan.
"Saya senang belajar sejarah, karena bisa mengetahui kondisi masa lampau," ujar Durotul Muntofiah, siswa kelas III MTs Negeri Brebes menambahkan.
Dalam olimpiade ini, untuk SMA juara I diraih Riza Zaeni dari SMAN 1 Bumiayu, juara II Arif Rahman dari SMAN 1 Bumiayu, dan juara III Uswatun Khasanah dari SMAN 3 Brebes.
Untuk SMP, juara I Tati Mamluatul, juara II Ade Arviani Aulia, dan juara III Jeane Isbeanny, semuanya dari MTs Negeri Brebes. Pemenang mendapatkan trofi, piagam, dan uang pembinaan.
Ketua MSI Komisariat Brebes, Sarwidi, mengatakan, saat ini dunia pendidikan cenderung terfokus untuk mencerdaskan siswa agar lulus ujian nasional.
Makanya sejarah dong...! ( Siwi Nurbiajanti)
Kamis, 24 Juni 2010
SUMBER MATA AIR DI KALI GIRI KECAMATAN SIRAMPOG
Penyelamatan Sumber Mata Air
RADAR TEGAL Wednesday, 23 June 2010
BREBES - Keberadaan sumber mata air sebagai pemasok kebutuhan air bersih yang dikonsumsi masyarakat -termasuk kebutuhan pertanian dan pelestarian ekosistem sekitar-, karenanya keberadaan mata air wajib diselamatkan.
Tanpa ada usaha penyelamatan, maka dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes Eko Andalas Muchsin menuturkan, lingkungan sumber mata air di Kabupaten Brebes.
Terutama sumber mata air Kali Giri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, yang memasok kebutuhan air bersih untuk tiga daerah. Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes, keadaan hutan di sekitar mata air mengalami kerusakan parah.
Kerusakan ini terjadi sebagai imbas dari aksi penjarahan, yang terjadi sekitar tahun 1997-1998. Dengan gencarnya warga melakukan aksi penebangan, lanjut dia, maka hutan akan mengalami gundul. Sementara, pohon-pohon yang ditanam usianya masih muda.
’’Akibatnya, debit air menurun," kata Eko Andalas kepada Radar usai sosialisasi pengembangan jasa lingkungan hutan Rabu (23/6). Penurunan debit air ini akibat tidak adanya tanaman penyerap air. Sehingga apabila hujan airnya tak bisa ditampung. Sebaliknya, limpahan air tidak disimpan, melainkan di buang. Selain itu, pengembangan jasa lingkungan hutan juga harus terus diupayakan.
Sementara, pembicara dari Perlindungan Hutan dan Konvervasi Alam Dinas Kehutanan Provinsi Jateng Agus Purwanto menegasakan, penyelamatan hutan tak harus menunggu hutannya rusak. Tetapi, harus segera dilaksanakan. (din)
Komentar
Jumat, 28 Mei 2010
NUNGGAK BAYAR PBB, TERANCAM PENGHAPUSAN NAMA
Nunggak Bayar PBB, Terancam Penghapusan Nama
RADAR TEGAL
Monday, 24 May 2010
BUMIAYU - Sistem pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), masih menjadi kendala yang terus dihadapi, khususnya di tingkat pemerintahan desa.
Target pelunasan yang dinilai terlalu dekat jangka waktunya maupun upaya pemerintahan desa dalam menutupi tagihan pajak bagi wajib pajak yang masih enggan membayarnya, itu dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) antara kepala desa (kades) bersama jajaran Muspika Bumiayu Senin (24/5) di Aula Kantor Kecamatan Bumiayu.
Camat Bumiayu H Amrin Alfi Umar SIP MSi yang memimpin rakor mengatakan, keluhan kades yang terpaksa harus nomboki pembayaran pajak warganya tersebut sudah berlangsung cukup lama. Untuk itu perlu, menurutnya, dilakukan sebuah upaya guna meningkatkan kesadaran warga dalam membayar pajak.
’’Tidak hanya sebuah peringatan, namun kita juga akan kenakan sanksi bagi para pengemplang pajak ini," terang Amrin.
Sanksi tegas, menurut dia, akan diberikan kepada wajib pajak yang tidak membayar kewajibannya selama dua tahun berturut-turut. Sanksi tersebut bisa berupa pencabutan atau penghapusan nama wajib pajak.
’’Teknisnya, jika tahun kemarin wajib pajak ditoboki oleh pemerintah desa dan tahun ini juga terjadi hal yang sama, maka nama wajib pajak akan dihapus. Sehingga tahun depan dia tidak akan menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Sebetulnya, peraturan itu sudah ada," terang Amrin.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) akan kembali dapat dimiliki wajib pajak setelah mengurus kembali persyaratan bagi subyek pajak, sesuai dengan ketentuan yang ada.
’’Upaya ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Sebab, dengan adanya tunggakan pajak yang ditutupi oleh pemerintahan desa menggunakan alokasi dana lain, maka akan menghambat pembangunan di desa tersebut," papar dia.
Terkait tanggal jatuh tempo yang dinilai terlalu dekat dengan tanggal penerimaan SPTT, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kantor pajak untuk mempercepat penerbitan SPTT.
’’Setidaknya, SPPT sudah dapat diterima pemerintahan desa pada Bulan Januari. Jangan seperti sekarang. Turun Bulan Maret, sedangkan jatuh tempo 31 Juli ini memang terlalu dekat jangkanya," kata Amrin.
Sementara, Kades Adisana Komarudin SPd mengatakan, penanganan tagihan PBB akan lebih intensif jika dilakukan dengan pendampingan dari aparat, baik TNI ataupun Polri.
’’Kita berharap, kalau ada pendampingan dari aparat, maka kesadaran hukum warga akan meningkat. Jika sampai dilakukan penghapusan, dikhawatirkan akan menjadi masalah baru. Sebab, obyek pajak tersebut merupakan millik dan hak mereka," ungkapnya. (pri)
Komentar
Selasa, 02 Maret 2010
BANJIR DI BUMIAYU DAN BANTARKAWUNG : JEMBATAN PUTUS DAN PULUHAN RUMAH TERENDAM
SUARA MERDEKA 28 Februari 2010
Jembatan Putus dan Puluhan Rumah Terendam
* Banjir di Bumiayu dan Bantarkawung
BUMIAYU- Dua aliran sungai di wilayah Kecamatan Bumiayu dan Bantarkawung, Brebes, Jumat malam (26/2), meluap. Akibatnya, sebuah jembatan putus dan puluhan rumah lainnya terendam.
Di Kecamatan Bumiayu, tepatnya di Desa Pruwatan, Sungai Pemali meluap setelah diguyur sejak sore hari. Aliran sungai yang deras tersebut memutus jembatan gantung, yang merupakan akses utama warga Dukuh Kubangsari menuju ke pusat pemerintahan desa.
Samidin (39) warga Kubangsari Desa Pruwatan Kecamatan Bumiayu mengatakan jembatan putus sekitar pukul 20.00. “Banjir menggerus fondasi jembatan hingga akhirnya putus,” kata Samidin.
Putusnya jembatan itu mengakibatkan seratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di Dukuh Kubangsari terisolasi. Saat ini untuk dapat keluar dari wilayahnya, warga terpaksa berjalan menyeberangi sungai. Namun saat air sungai meluap, hal itu tak dapat dilakukan.
Kepala Desa Pruwatan Agus Kusworo mengatakan, peristiwa bencana tersebut sudah dilaporkan ke Pemkab. Menurutnya, kejadian tersebut bukan yang pertama terjadi. Setiap banjir besar hampir dipastikan jembatan putus.
“Ini merupakan yang kesekian kalinya banjir memutus jembatan,” kata dia. Menurutnya, kali terakhir jembatan gantung berukuran panjang lebih kurang 36 meter dan lebar 1 meter itu dibangun Pemkab awal tahun 2009.
Hujan lebat juga mengakibatkan Sungai Kuya di Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung meluap hingga merendam puluhan rumah di Dukuh Cinanas III dan Dukuh Muara.
Panik
Air sungai mulai masuk ke perkampungan sekitar pukul 19.00. Genangan air berketinggian antara 50 centimeter hingga satu meter tersebut membuat warga yang bermukim di sekitar aliran sungai itu panik. Kalangan orang tua, ibu-ibu dan anak-anak langsung diungsikan.
Demikian pula dengan perabotan rumah tangga karena khawatir ketinggian air semakin naik. “Banjir ini yang terbesar, sebelumnya tidak pernah masuk ke perkampungan,” kata Urip, warga Dukuh Cinanas III. Menurut dia, genangan air baru benar-benar surut menjelang tengah malam.
Kepala Desa Cinanas Drs Toat Riyono mengatakan, kini warga telah kembali menempati rumahnya. Kerja bakti juga dilakukan untuk membersihkan lumpur yang mengotori sarana ibadah.
Dia menduga, banjir terjadi karena tingkat sedimentasi sungai di dekat pemukiman cukup tinggi. Akibatnya, posisi tanggul hampir rata dengan permukaan sungai sehingga saat banjir datang air masuk ke pemukiman. ”Ada sekitar 50 rumah yang terendam. Terbanyak di Cinanas III, sebagian kecil lainnya di Muara,” kata dia.
Menyikapi kejadian bencana tersebut, anggota DPRD Brebes yang juga tokoh masyarakat Desa Pruwatan Imam Sairi BA meminta Pemkab segera melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di Desa Kubangsari dan Cinanas.
”Fasilitas umum seperti Jembatan Kubangsari misalnya, harus secepatnya ditanggulangi agar mobilitas warga tidak terganggu,” katanya. Menurut Sairi, penanganan tidak harus berpedoman pada dana APBD, karena ada pos bencana alam. (H51-47)
Minggu, 21 Februari 2010
KABAR TONJONG : PERLUNYA JEMBATAN GANTUNG DI PETENGTENG, TONJONG
JEMBATAN GANTUNG DI TEMBURONG BRUNEI DARUSALAM 2003
Urgensi Jembatan Gantung di Dukuh Petengteng
RADAR TEGAL - Sunday, 21 February 2010
Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Dukuh Petengteng, Desa Purwadadi, Kecamatan Tonjong, sangat mengharapkan adanya pembangunan permanen terhadap jembatan gantung Dukuh Petengteng yang melintasi aliran Kali Pedes. Mengapa?
LAPORAN: TEGUH S.
SELAIN sebagai sarana penghubung Dukuh Petengteng menuju ke pusat pemerintahan, jembatan tersebut juga dimanfaatkan warga dari dua desa lainnya sebagai sarana penting dalam beraktivitas. Yakni, Desa Tanggeran dan Linggapura.
Kondisi jembatan sepanjang 26 meter tersebut sangat memperihatinkan. Seluruh bangunan jembatan gantung tersebut hanya terbuat dari bambu yang terlihat telah usang. ’’Banyak sekali warga yang mengharapkan jembatan gantung tersebut dapat dibangun secara permanen, sehingga mereka akan lebih mudah dalam beraktivitas sehari-harinya," ungkap Jasman (40), warga Purwadadi. Dikatakannya, meskipun jembatan gantung tersebut hanya terbuat dari bambu. Namun, warga tetap menggantungkan aktivitas sehari-harinya melalui jembatan tersebut.
’’Jembatan itu dilalui warga yang berjalan kaki maupun yang bersepeda motor untuk mengangkut berbagai keperluan. Padahal, kondisinya sangat membahayakan karena beberapa bagian jembatan terlihat sudah rapuh," lanjut Jasman.
Hal senada juga disampaikan H Mahnuri (60), warga Dukuh Petengteng. Dia mengaku, kesulitan untuk mendistribusikan hasil pertaniannya. ’’Selama ini, dalam mendistribusikan hasil pertanian terpaksa dengan jalan dipikul. Sama halnya saat kita membeli pupuk," kata Mahnuri. Sementara, para pelajar juga lebih memilih melalui jembatan tersebut untuk menuju sekolah. Jika tidak melalui jembatan gantung, mereka harus memutar dengan jarak lebih jauh sekitar 2 kilometer.
Kepala Desa (Kades) Nur Hayatuloh mengatakan, pihaknya telah mengupayakan pembangunan jembatan tersebut secara permanen, namun hingga saat ini belum dapat terealisasi. ’’Kami telah mengajukannya melalui kegiatan Musrenbang maupun proposal pembangunan, namun hingga saat ini belum mendapat jawaban," kata Nur.
Melihat pentingnya jembatan tersebut, pihaknya sangat berharap keinginan warga untuk memiliki jembatan permanen dapat segera terwujud. ’’Jembatan tersebut merupakan jalur utama warga, baik untuk perekonomian maupun pendidikan. karenanya diharapkan pemerintah dapat membantu mewujudkan keinginan warga ini," jelasnya. (*)
JALAN ANTAR DESA DAN KECAMATAN BUMIAYU DAN PAGUYANGAN TERANCAM PUTUS
Jalan Kabupaten Terancam Putus
RADAR TEGAL- Sunday, 21 February 2010
PAGUYANGAN - Sejumlah sarana infrastruktur di Kecamatan Paguyangan mengalami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi sepekan terakhir ini.
Akibat dari kerusakan tersebut, aktivitas warga terganggu. Kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut di antaranya, jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Langkap, Kecamatan Bumiayu, dengan Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, nyaris putus menyusul terjadinya longsor sepanjang 10 meter di ruas jalan yang masuk wilayah Dukuh Beran, Desa Cilibur.
Ruas jalan tersebut merupakan sarana vital warga Desa Cilibur dalam melakukan aktivitas perekonomian, pendidikan, dan lainnya di Kecamatan Bumiayu. Kepala Desa (Kades) Cilibur Sukirno ketika dikonfirmasi Radar mengatakan, pihaknya merasa khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini. Mengingat jalur tersebut merupakan jalur utama yang dapat menghubungkan Kecamatan Bumiayu, Paguyangan, dan Sirampog.
’’Sebagian besar warga Desa Cilibur memanfaatkan akses jalan tersebut untuk melakukan aktivitasnya ke Bumiayu. Dengan kondisi yang terjadi saat ini, warga sangat merasa khawatir karena jalur tersebut satu-satunya jalan yang dilalui oleh kendaraan umum," jelasnya.
Akibat longsor yag terjadi pada Sabtu (14/2) lalu, saat ini badan jalan hanya menyisakan kurang dari 2 meter. Sementara, kedalaman jurang lebih dari 15 meter. Kondisi ini sangat membahayakan para pengguna jalan. ’’Sebenarnya, mobil masih dapat melalui jalan tersebut, tapi harus sangat hati-hati dan bergantian," terang Sukirno.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan. Ratusan kepala keluarga (KK) di Dukuh Cigobang nyaris terisolir, menyusul ambruknya jembatan Kaliserang yang berada di Dukuh Kedaung, Blok Cibeler, pada Kamis (18/2) lalu. Kades Kedungoleng Suwaryo mengatakan, ambruknya jembatan sepanjang 5 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi dari sungai 5 meter tersebut diakibatkan banjir yang terjadi menyusul hujan deras saat itu.
’’Jembatan ambruk setelah salah satu pilar utamanya tergerus oleh aliran sungai yang mengalami banjir. Akibatnya, saat ini warga sangat kesulitan untuk dapat mengakses ke luar wilayah pedukuhan," kata Suwaryo. Jembatan tersebut merupakan akses utama warga Dukuh Cigobang dan Dukuh Kedaung menuju pusat pemerintaha desa dan kecamatan.
Camat Paguyangan Ahmad Hermanto SIP ketika dikonfirmasi Radar membenarkan kondisi yang terjadi di dua desa tersebut. Dikatakannya, untuk sementara penanganan darurat telah dilakukan oleh warga dibantu pemerintahan desa.
’’Hingga kemarin warga Kedungoleng masih melakukan kerja bakti untuk membangun jembatan darurat,’’ tandasnya. ’’Dari laporan yang disampaikan Pemerintahan Desa Kedungoleng, kerugian atas kerusakan tersebut sebesar Rp 25 juta. Kami sendiri telah melaporkan kondisi yang terjadi ke tingkat kabupaten," jelasnya. (pri)
Minggu, 14 Februari 2010
KABAR TONJONG : POTENSI DAN KENDALA INDUSTRI OPAK
Menilik Sentra Industri Krupuk Opak di Desa Tonjong
RADAR TEGAL - MINGGU 14 February 2010
Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, dikenal sebagai daerah penghasil kerupuk berbahan dasar singkong (opak). Sejauhmana potensinya dan kendalanya?
LAPORAN: TEGUH S.
BERDASARKAN data, di Desa Tonjong terdapat lebih dari 50 unit usaha rumah tangga yang menjadikan pembuatan kerupuk opak sebagai sandaraan perekonomian warga.
Tercatat empat pedukuhan yang menjadi sentra pembuatan krupuk opak ini. Di antaranya, Dukuh Krajan, Sokawera, Karangjati, Tonjong Timur, dan Dukuh Gayan.
Dalam proses produksinya, para perajin masih mengolah dengan cara tradisional. Padahal, kerupuk opak buatan Desa Tonjong dipasarkan hingga ke luar kabupaten. Kepala Desa (Kades) Tonjong Maksudi mengatakan, sebagai eksistensi warga dalam menggeluti usaha kerakyatan tersebut, para perajin pernah mengikuti pelatihan penigkatan mutu dan manajemen usaha di Semarang yang difasilitasi pemkab.
’’Perajin juga pernah mendapatkan bantuan alat cetak dari pemkab. Hanya dengan alasan teknis, alat tersebut tidak digunakan. Para perajin kembali mengolah dengan cara tradisional," jelasnya.
Dikatakannya, kendala yang saat ini dialami para perajin yaitu masih belum tercukupinya bahan dasar kerupuk opak berupa singkong. Karena produksi singkong untuk wilayah Kecamatan Tonjong dan sekitarnya tidak lagi mencukupi kebutuhan para perajin.
’’Tanaman singkong baru dapat dipanen satu kali dalam setahun. Sedangkan kebutuhan untuk dijadikan bahan dasar setiap Hari Minggu. Sehingga para perajin terpaksa mendatangkan bahan baku dari luar daerah seperti Kabupaten Tegal," jelas Maksudi.
Kondisi tersebut jelas berdampak pada semakin tingginya anggaran permodalan yang harus dikeluarkan para perajin, hingga pada akhirnya perajin kerupuk opak ini sangat sulit untuk dapat mengembangkan usahanya lebih jauh.
’’Mereka umumnya adalah perajin berskala rumahan, sehingga sangat kesulitan dalam masalah permodalan ini," ungkap Maksudi.
Menurutnya, pemahaman para perajin mengenai akses perbankan yang dapat dijadikan sebagai media permodalan juga sangat minim. Bahkan, mereka merasa takut jika harus mengajukan kredit permodalan melalui perbankan.
’’Untuk itu, saat ini kami tengah mengagas pembentukan koperasi, khususnya bagi para pelaku usaha kerakyatan yang ada di sini. Sehingga diharapkan dengan berdirinya koperasi tersebut dapat dijadikan sebagai penopang masalah permodalan bagi mereka," jelasnya. (*)
KABAR BANTARKAWUNG : JALAN RUSAK, DESA NYARIS TERISOLIR
Jalan Rusak, Desa Nyaris Terisolir
Ditulis oleh Administrator
RADAR TEGAL - Sunday, 14 February 2010
BANTARKAWUNG - Kerusakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, dengan Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, sepanjang lebih kurang 7 km hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan segera mendapat perbaikan.
Kondisi tersebut menjadi pemikiran serius pihak pemerintahan desa menyusul banyaknya keluhan warga terkait kerusakan jalan, yang merupakan satu-satunya akses utama warga dalam beraktivitas.
Kepala Desa (Kades) Cinanas Drs Toat Riyono saat dikonfirmasi Sabtu (13/2) mengakui, warganya sudah sangat kesal atas kondisi kerusakan jalan yang semakin parah dari waktu ke waktu. Dikatakannya, kerusakan jalan tersebut sudah terjadi sejak lama.
’’Warga di sini seakan terisolasi dengan kondisi jalan yang rusak. Kerusakan jalan juga berimbas pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi warga. Para petani yang membawa hasil panen untuk dijual ke pasar sering kali jatuh di lokasi jalan yang rusak," jelasnya.
Karenanya, sebagai bentuk kekesalan warga, kerap kali pihaknya dianggap tidak serius dalam memimpin pemerintahan desa.
’’Kami sudah sering mendapat komplain dari warga, mengingat selama ini dalam memenuhi kewajibannya mereka selalu taat membayar pajak. Karenanya, mereka juga meminta timbal balik melalui pemeratan pembangunan," kata Toat.
Selain hampir rata-rata aspal jalan terkelupas, di beberapa ruas jalan sama sekali tidak beraspal. Kerusakan jalan sudah terlihat semenjak wilayah Dukuh Tegal Munding, Desa Pruwatan, hingga wilayah Desa Cinanas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap.
’’Yang kita kasihan itu adalah anak-anak sekolah. Mereka harus berjalan di jalan yang rusak itu. Di Desa Cinanas sendiri saat ini baru berdiri 1 sekolah dasar (SD), sedangkan bagi siswa SMP atau SMA mereka setiap hari harus melalui jalan itu untuk menuju sekolahnya di Desa Pruwatan atau Bumiayu," jelas Toat.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintahan Desa Cinanas untuk dapat mewujudkan keinginan warga memiliki akses jalan yang dalam kondisi baik. Namun hingga saat ini keinginan tersebut belum terlihat tanda-tanda akan tercapai. ’’Untuk itu, kita minta kepada pemerintah agar segera merealisasikan perbaikan jalan tersebut, sehingga kondisi ini bisa cepat teratasi dan akses ke daerah itu dapat segera normal kembali," kata dia lagi. (pri)
KOTA BUMIAYU : TOKO DI KALIERANG ROBOH DIHANTAM BANJIR
Toko Roboh Dihantam Banjir
Ditulis oleh Administrator
RADAR TEGAL - Sunday, 14 February 2010
BUMIAYU - Hujan deras yang mengguyur Minggu (14/2) mampu membuat Sungai Erang dan Sungai Keruh -dua sungai besar di wilayah Kecamatan Bumiayu- meluap.
Akibatnya, satu unit toko milik H Mulyadi yang terletak di pingir jembatan Sungai Erang, ruas jalan utama Bumiayu roboh tak tersisa.
Beruntung sebelumnya pemilik toko telah mengevakuasi seluruh barang dagangan berupa produk elektronik, sejak diketahui sayap jembatan mengalami kerusakan akibat banjir sebelumnya yang terjadi pada Kamis (4/2) lalu.
’’Hujan deras terjadi mulai pukul 13.30 WIB. Selanjutnya, pemukaan air sungai meninggi dan sekitar pukul 15.00 WIB bangunan toko terdiri dua lantai tersebut ambrol ke sungai yang sedang banjir. Hanya dalam hitungan detik, toko itu sudah tidak terlihat lagi," beber Ahmad (42), petugas parkir yang berada di sekitar lokasi saat kejadian.
Setelah merobohkan bangunan toko milik Mulyadi, saat ini tebing sungai mengancam keberadaan toko lain di sampingnya. Toko tersebut milik H Yanto, yang berjualan produk meubeler. Bahkan saat ini sebagian tembok toko telah ambrol.
Robohnya bangunan toko tersebut menarik perhatian ratusan warga, yang selanjutnya memadati lokasi kejadian. Musibah tersebut sempat menghambat arus lalulintas di jalan utama Bumiayu, yang juga sebagai jalan provinsi Tegal-Purwokerto. Sebab, sebagian warga memadati jembatan Sungai Erang.
Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Brebes Ahmad Satibi melalui Kasubsi Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Brebes UPTD Pemali Hulu Tasali saat ditemui Radar di lokasi kejadian mengatakan, selain jembatan Sungai Erang yang berada di dalam Kota Bumiayu, jembatan Sungai Keruh di ruas jalan lingkar Bumiayu juga dalam kondisi mengkhawatirkan.
’’Saat ini kami tengah melakukan pemantauan langsung di lokasi. Beberapa laporan mengenai kerusakan infrastuktur talah masuk, namun kami akan mengecek kondisi di lapangan terlebih dahulu," jelasnya.
HANYUT
Sementara, hujan deras yang terjadi kemarin juga merengut satu korban yakni Rina Rahmawati (8), warga Dukuh Karangdempul RT 06 RW 06, Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Korban dilaporkan hanyut di saluran drainase yang berada di Dukuh Muncang RT 01 RW 08, Desa Jatisawit.
Diperoleh informasi, sebelumnya korban bersama beberapa temannya baru saja mengikuti kegiatan di madrasah (sekolah). Dalam perjalanan pulang, kondisi saluran drainase yang berada di pinggir jalan Dukuh Muncang tersebut meluap akibat hujan deras yang menguyur sebelumnya.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti saat korban tercebur ke saluran. Hanya saja, warga mendapati teman-teman korban yang berteriak histeris bahwa Rina telah tercebur ke saluran.
’’Diduga, korban terpeleset dan jatuh ke saluran. Sebab, saat kejadian tersebut, aliran air di saluran sangat besar. Bahkan hingga meluap ke jalan dan pemukiman warga," kata Ramjad (38), warga yang ikut dalam proses pencarian korban.
Hingga pukul 17.00 WIB kemarin petugas Polsek Bumiayu dibantu warga belum juga menemukan tubuh korban. Bahkan, pencarian dilakukan hingga daerah hilir saluran drainase. Namun, pencarian terkendala dengan masih tingginya arus air di drainase yang memiliki kedalaman sekitar 70 cm tersebut.
Kapolres Brebes AKBP Beno Louhenapessy SIK MH melalui Kapolsek Bumiayu AKP Bowo Ciptohadi menuturkan, proses pencarian yang dibantu warga akan tetap dilaksanakan dengan menyusuri aliran drainase.
’’Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, kita segera turun ke lokasi. Pencarian bersama warga dimulai dari titik lokasi jatuhnya korban, seperti yang dilaporkan hinga ke arah hilir," jelasnya. (pri)
KOTA BUMIAYU : BONGKAR MUAT BARANG MINIM PENGAWASAN
Aktivitas Bongkar Muat Minim Pengawasan
RADAR TEGAL- Friday, 12 February 2010
BUMIAYU - Meskipun sebelumnya telah disepakati peraturan mengenai jam beroperasinya kegiatan bongkar-muat barang di sepanjang jalan utama Bumiayu antara pengusaha dan pihak muspika -termasuk Dinas Perhubungan dan Kepolisian-, namun dalam perkembangannya masih terdapat beberapa pengusaha yang membandel dengan melakukan aktivitas bongkar muat di luar waktu yang disepakati.
Kesepakatan yang diputuskan pada November 2008 lalu itu mengatur kegiatan bongkar muat barang. Untuk bongkar muat barang dengan menggunakan kendaraan jenis truk tronton maupun gandeng hanya diperbolehkan melakukan aktivitas pukul 14.00 - 07.00 WIB, dengan menggunakan rute masuk Kecamatan Bumiayu melalui arah selatan.
Untuk kendaraan yang berasal dari arah Tegal dapat melalui jalan lingkar Bumiayu. Sedangkan kendaraan angkutan lain, seperti colt diesel maupun jenis yang lebih kecil, tidak ada batasan waktu. Hanya saja mereka diminta untuk memperhatikan ketertiban parker.
Namun, dengan masih adanya pengusaha yang melakukan bongkar muat di luar waktu yang ditentukan, ini menuai beragam sorotan dan sejumlah pihak. Sebab, kegiatan tersebut dinilai akan mengganggu pengguna jalan lainnya.
’’Kecamatan Bumiayu sendiri memiliki tingkat mobilitas warga yang tinggi, terutama di sentra-sentra perdagangan. Yakni, di pasar dan toko-toko yang berada di sepanjang jalan. Untuk itu, perlu adanya langkah nyata tindakan tegas dari pihak terkait untuk mengatur aktivitas tersebut, sehingga tidak mengganggu keamanan dan ketertiban kota," tandas Slamet Riyadi, seorang aktivis LSM Gugat.
Dikatakannya, penerapan jam bongkar muat akan dapat terlihat hasilnya jika mendapat pengawasan secara intensif. Selain itu, masih adanya truk masuk wilayah kota di saat jam-jam sibuk juga membuat kekhawatiran warga, mengingat sebelumnya sempat terjadi kecelakaan hingga memakan korban jiwa.
’’Pilihan itu lebih baik daripada kita harus bertaruh dengan resiko terulangnya kejadian serupa yang membahayakan. Diharapkan para pengusaha juga dapat menyadari arti keselamatan warga lainnya," paparnya. Menurut dia, selain jam beroperasinya kegiatan bongkar muat, sudah saatnya aparat terkait juga memfungsikan rambu-rambu lalulintas yang selama ini dinilai tidak lagi diindahkan oleh pengendara kendaraan.
Camat Bumiayu Amrin Alfi Umar SIP saat dikonfirmasi Radar terkait hal tersebut menyatakan, pihaknya tidak memungkiri masih ada beberapa pengusaha yang melakukan aktivitas bongkar muat di luar jam beroperasi yang telah ditentukan. Untuk itu, menurut Amrin, pihaknya akan segera melakukan kordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan sanksi tegas.
’’Dalam pengawasan perlu dilakukan secara bersama-sama. Karenanya kita akan melakukan koordinasi demi terlaksananya kesepakatan yang pernah dibuat. Hal tersebut memang perlu dilakukan dengan pertimbangan tingginya aktivitas warga di pusat keramaian, terutama di jam-jam sibuk," jelasnya. (pri)
Senin, 01 Februari 2010
DURIAN KALIGADUNG, HIJAU TAPI MANIS
Durian Kaligadung, Hijau Tapi Manis
RADAR TEGAL - Selasa, 22 Desember 2009
BUMIAYU - Meskipun nama durian Kaligadung kalah pamor dengan durian montong maupun petruk, namun tetap banyak diminati pelanggannya khususnya oleh warga di sekitar Kecamatan Bumiayu.
Akhir Tahun 2009 ini merupakan dimulainya musim durian. Hal tersebut dapat terlihat dengan munculnya banyak pedagang durian di sepanjang jalan raya Tegal-Purwokerto mulai dari pertigaan Kaligadung-Benda hingga Kalisalak. Suin (45), salah seorang penjual durian membenarkan bahwa saat ini merupakam awal dari musim panen durian. "Seluruh durian dihasilkan dari para petani di daerah Desa Kaligadung ini. Saat ini belum terlalu banyak penjual. Namun jika memasuki pertengahan musim panen, penjual akan bertambah banyak. Sehingga di lokasi ini sangat mirip dengan pasar durian," kata Suin.
Beda durian Kaligadung dengan jenis lainnya adalah meskipun kulitnya masih berwarna hijau, namun buah di dalamnya berwarna kuning dan matang. Dan harga yang ditawarkanpun relatif lebih murah dibandingkan jenis lainnya. "Saat ini harga yang kami tawarkan bekisar antara Rp 7.500 hingga Rp 25.000 tergantung ukuran dan kualitas buah. Harga tersebut akan semakin menurun ketika musim panen mencapai puncaknya," jelas Suin.
Keberadaan para penjual yang berjualan di sepanjang jalan provinsi tersebut membuat daya tarik bagi para pengguna jalan. Tidak sedikit di antara mereka yang singgah untuk mencicipi kelezatan buah tersebut. Tingginya curah hujan, menurut Suin, sangat berpengaruh pada kualitas buah. Sehingga diperlukan perawatan ekstra untuk menjaga kualitasnya.
"Berbagai penyakit sangat mudah menjangkiti tanaman saat musim hujan. Untuk menanggulanginya, kami memberikan penyemprotan anti hama," lanjut Suin. Dalam setiap hari, Suin mampu menjual sedikitnya 100 butir durian. Saat puncak musim panen, durian Kaligadung juga dijual sampai keluar daerah seperti Cilacap, Cirebon, dan Jakarta. (pri)
Sumber berita Radar Tegal
Minggu, 31 Januari 2010
FOTO BUMIAYU 21 - 23 JANUARI 2010
POHON TUMBANG, BUMIAYU - SALEM MACET
JALAN PASAR HEWAN MUNGGANG- KALIERANG BUMIAYU
Lintas Pantura
SUARA MERDEKA -31 Januari 2010
Pohon Tumbang, Bumiayu-Salem Macet
* Warga Diminta Ekstra Waspada
BUMIAYU- Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kecamatan Bumiayu, Brebes mengakibatkan pohon tumbang dan melintang di jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem, tepatnya di kawasan Pasar Hewan Bumiayu, Sabtu (30/1) sekitar pukul 13.50.
Tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian itu, lalu lintas dari dua arah macet total selama lebih kurang satu jam.
Dari arah Bumiayu, antrean kendaraan memanjang hampir satu kilometer. Demikian pula dari arah sebaliknya. Kemacetan diperparah oleh sikap pengguna jalan yang saling serobot.
Haris (37), warga setempat mengatakan, pohon itu tumbang beberapa menit setelah hujan di sertai angin datang. “Saat angin kencang datang, pohon johar di pinggir jalan langsung tumbang. Beruntung saat kejadian tidak ada pengguna jalan yang melintas,” tuturnya.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Poslantas Bumiayu. Sejumlah aparat kepolisian lalu lintas yang turun langsung mengurai kemacetan. Mereka meminta sopir kendaraan tidak saling serobot. Setelah hampir satu jam, pohon yang melintang di jalan baru bisa disingkirkan.
Kapolres Brebes AKBP Beno Louhenapessy SIK MH melalui Kaposlantas Bumiayu Aiptu Sisri meminta warga pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan di musim penghujan ini.
Kali Kedua
Imbauan senada juga di sampaikan oleh Dinas PU dan Tata Ruang UPTD Wilayah Bumiayu. Kepala Dinas PU dan Tata Ruang UPTD Wilayah Bumiayu Kuspramono mengatakan, peristiwa pohon tumbang tersebut merupakan yang kali kedua. Sebelumnya, dua pohon pelindung jenis sonokeling di ruas kota Jl KH Akhmad Dahlan tumbang dan merusak jaringan listrik dan telepon.
Dikatakan, pohon rawan tumbang rata-rata usianya di atas 30 tahun. Pohon tersebut tersebar di sejumlah ruas Kabupaten Brebes bagian selatan.
Saat ini pihaknya mengaku tengah mengecek kondisi pohon pelindung jalan antara lain di sepanjang ruas Paguyangan-Pakujati, ruas Jl KH Ahmad Dahlan.
“Jika pohon sudah terlihat keropos, maka langsung dilakukan pemotongan pada dahan maupun batangnya,” katanya.
Hujan lebat kemarin tidak hanya mengakibatkan pohon tumbang. Jalan protokol Bumiayu juga tergenang air di sejumlah titik, antara lain di kawasan Kantor Pegadaian Bumiayu, Pasar Induk, Simpang Tiga Pasar Hewan dan kawasan Pasar Jatisawit.(H51-17)
Minggu, 24 Januari 2010
BAGAIMANA CARA BAHAGIAKAN ORANG TUA ?
SUARA MERDEKA
Ustad Menjawab
Bagaimana Cara Membahagiakan Orang Tua?
Pertanyaan:
ASSALAMU’ALAIKUM Wr Wb, Pak Ustadz, gimana cara membahagiakan orang tua, sedangkan kita belum punya sesuatu untuk membahagiakannya?
Jawaban:
Dengan penuh cinta dan kasih sayang, kedua orang tua merawat dan membesarkan anak-anaknya. Mereka berusaha dan bekerja sekuat tenaga, agar anak-anaknya hidup bahagia. Apapun akan dilakukan untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Panas dan hujan, bahkan badai pun diterjang demi kebahagiaan anak permata hatinya, tanpa mengharapkan pamrih apapun.
Itulah orang tua. Orang yang paling berjasa dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dibayangkan jika Allah SWT tidak memberikan rasa kasih sayang di dada orang tua, mungkin kehidupan manusia ini akan sangat menderita. Karena itulah agama memerintahkan untuk menghormati kedua orang tua, bahkan menempatkannya setelah perintah untuk tidak menyekutukan Allah SWT.
Allah SWT berfirman, ’’Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu-bapak,’’ (QS Al-Nisa’: 36).
Alquran membersamakan perintah untuk menyembah Allah SWT dan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua. Terlihat jelas kewajiban menghormati dan patuh kepada kedua orang tua menempati kedudukan yang sangat tinggi, melebihi yang lainnya selain kewajiban beriman dan menyembah Allah SWT (Tafsir as-Showi, juz I, hal 290). Terutama ibu yang telah membesarkan anak-anaknya dengan penuh kepayahan dan kesusahan.
Allah SWT berfirman, ’’Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula),’’ (QS Al-Ahqaf: 15)
Lalu bagaimana cara membahagiakannya? Terkadang kita berpikir bagaimana cara kita dapat membalas jasa kebaikan yang telah diberikan kedua orang tua kita, karena mereka telah membesarkan kita dan selalu menjaga kita, serta selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Sementara itu kita merasa belum memiliki sesuatu yang dapat diberikan kepada mereka.
Pengorbanan Kecil
Mungkin beberapa hal ini bisa kita lakukan, sebuah pengorbanan kecil menurut Asy-Syaikh Muhammad Jamil Zainu yang dapat kita berikan namun dapat membuat orang tua kita bahagia, minimal kita dapat memulainya dari sekarang.
1. Berbicaralah kepada kedua orang tua kita dengan adab, dan janganlah mengucapkan ’’Uh..’’ kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.
2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada Sang Khalik.
3. Lemah- lembutlah kepada mereka, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.
4. Jagalah nama baik, kemuliaan, serta harta mereka. Janganlah mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.
5. Kerjakanlah perkara-perkara yang dapat meringankan beban mereka meskipun tanpa perintah. Seperti melayani mereka, belanja ke warung, dan pekerjaan rumah lainnya, serta bersungguh - sungguhlah dalam menuntut ilmu.
6. Bermusyawarahlah dengan mereka berdua dalam seluruh kegiatan kita. Dan berikanlah alasan jika kita terpaksa menyelisihi pendapat mereka.
7. Penuhi panggilan mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri dan menjawab, ’’Ya ibu, ya ayah.’’
8. Muliakan teman serta kerabat mereka ketika kedua orang tua kita masih hidup, begitu pula setelah mereka telah wafat.
9. Janganlah engkau bantah dan engkau salahkan mereka berdua. Santun dan beradablah ketika menjelaskan yang benar kepada mereka.
10. Janganlah berbuat kasar kepada mereka berdua, jangan pula kita angkat suara kita kepada mereka. Diamlah ketika mereka sedang berbicara, beradablah ketika bersama mereka.
11. Bantulah ibu di rumah. Dan jangan pula kita menunda membantu pekerjaan ibumu.
12. Janganlah kita pergi jika mereka berdua tidak mengizinkan, meskipun itu untuk perkara yang penting. Apabila kondisinya darurat, maka berikanlah alasan ini kepada mereka, dan janganlah putus komunikasi dengan mereka.
13. Jangan makan dulu sebelum mereka makan, muliakanlah mereka dalam (menyajikan) makanan dan minuman.
14. Janganlah kita berdusta kepada mereka, dan jangan mencela mereka jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.
15. Jangan kita utamakan istri dan anak kita di atas mereka. Mintalah keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu, karena ridha Allah tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung kemurkaan mereka berdua.
16. Jangan kita duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan kita julurkan kaki kita di hadapan mereka karena sombong.
17. Jangan kita menyombongkan kedudukan kita di hadapan mereka, meskipun kita seorang pejabat besar. Hati-hati, jangan sampai kita mengingkari kebaikan-kebaikan mereka berdua atau menyakiti mereka walaupun dengan hanya satu kalimat.
18. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai mereka mengeluh.
19. Banyaklah berkunjung kepada kedua orang tua, dan persembahkan hadiah bagi mereka.
20. Jika kita meminta sesuatu kepada mereka, mintalah dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak meminta kepada mereka, karena hal itu akan memberatkan mereka berdua.
Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan yang insya Allah bisa membahagiakan kedua orang tua kita. Wallahu a’lam bisshawwab. (A15-15)SUARA MERDEKA-SEMARANG
Sabtu, 23 Januari 2010
FOTO BUMIAYU 21 - 23 JANUARI 2010
SETASIUN BUMIAYU RAMAI DIKUNJUNGI ANAK2 TK - 23 JANUARI 2010
PEDAGANG KAKI LIMA WAKTU WAGEN DI JALAN PASAR HEWAN KALIERANG BUMIAYU
PENJUAL BATU AKIK DAN EMBANAN WAKTU WAGE DI JALAN PASAR HEWAN KALIERANG BUMIAYU
JALAN H.AHMAD DAHLAN ATAU JALAN RSU KALIERANG BUMIAYU
SELAMAT DATANG DI KOTA BUMIAYU
ANGKOT MANGKAL DEPAN MASJID DI DUKUHTURI BUMIAYU
DUKUHTURI BUMIAYU 21 JANUARI 2010
Senin, 18 Januari 2010
KABAR PAGUYANGAN : PUTING BELIUNG TERJANG DUA DESA
Puting Beliung Terjang Dua Desa
RADAR TEGAL, Monday, 18 January 2010
PAGUYANGAN - Belasan rumah yang ada di Desa Paguyangan dan Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi Minggu (17/1) sekitar pukul 16.15 WIB.
Angin yang disertai hujan deras itu hanya menyapu atap rumah penduduk, tapi juga menumbangkan sejumlah pohon. Kerusakan terparah terjadi di Dukuh Pengasinan, Desa Taraban, sebatang pohon besar tumbang dan menimpa rumah milik Khalimi (43). Rumah tersebut dihuni 7 anggota keluarga lainnya.
Menurut Ahmad (38), tetangga Khalimi, angin kencang tersebut hanya berlangsung kurang dari lima menit. ’’Semula hanya hujan deras, namun cuaca di sekitar sini sangat gelap. Tak lama kemudian suara gemuruh datang bersama hempasan angin dari arah selatan. Pohon besar yang berada di pinggir rumah Khalimi tercabut dari akarnya dan menimpa bangunan rumah," ungkapnya. Tasiroh (41), istri Khalimi mengatakan, saat kejadian berlangsung dia dan suaminya tidak berada di rumah. Sementara, yang berada di rumah saat itu adalah ibunya, Tiyem (70), beserta 4 anak mereka.
’’Pohon besar roboh dan menimpa ruang tengah, beruntung saat itu anak dan orangtua saya berada di kamar. Sehingga mereka tidak kejatuhan genteng yang hancur," kata Tasiroh. Tasiroh sendiri mengaku sempat panik mendapati rumah yang hancur pada bagian tegahnya, terlebih setelah mengetahui atap rumah yang jebol hingga ke dalam ruangan akibat tertimpa dahan pohon yang tumbang.
’’Ngeri. Apalagi setelah melihat rumah tertutup oleh pohon. Saya sangat khawatir keselamatan orangtua dan anak-anak," tuturnya. Beruntung, akibat peristiwa tersebut seluruh keluarga Tasiroh selamat. Sejumlah warga hingga Senin (18/1) masih berupaya membersihkan pohon yang rubuh menimpa rumah tersebut. Sementara, dalam waktu yang hampir bersamaan di Desa Paguyangan sedikitnya 16 unit rumah yang berada di RT 01, 02, dan 03 RW 05 Dukuh Bantarmangu mengalami kerusakan pada bagian atapnya, akibat hempasan puting beliung.
Camat Paguyangan melalui Kasie Kesos Sutarto ketika dikonfirmasi membenarkan terjadinya bencana alam angin puting beliung yang melanda dua desa di wilayah tersebut. Dikatakan Sutarto, pihaknya setelah mendapat laporan dari tingkat desa agar segera menginventarisir terhadap kerusakan yang terjadi.
’’Kerusakan terparah menimpa sebuah rumah yang ada di Dukuh Pengasinan, Desa Taraban, dengan laporan kerugian sebesar Rp 10 juta. Sementara, untuk rumah penduduk yang ada di Dukuh Bantarmangu, Desa Paguyangan, kerusakan bersifat ringan dan masyarakat melakukan perbaikan masing-masing," jelasnya. Selain melakukan inventarisir kerusakan, bencana alam tersebut juga dilaporkan langsung kepada Pemkab Brebes. (pri)
Komentar
KABAR KALIERANG BUMIAYU : POHON TUMBANG, ALIRAN LISTRIK PADAM
Pohon Tumbang, Aliran Listrik PLN Padam
RADAR TEGAL - Monday, 18 January 2010
BUMIAYU - Dua pohon Sono keling berukuran besar yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Bumiayu, Senin (18/1) sekitar pukul 12.00 WIB tumbang dan menimpa jaringan listrik dan sebatang tiang telepon.
Tumbangnya pohon yang tumbuh di samping Kantor PDAM IKK Bumiayu mengakibatkan pelayanan PLN kepada pelanggan di sejumlah wilayah terganggu. Khamid (32), seorang saksi mata mengatakan, tumbangnya pohon diakibatkan angin kencang yang datang secara tiba-tiba.
’’Sebenarnya cuaca sangat cerah. Namun, angin tiba-tiba bertiup kencang hingga menumbangkan pohon itu," ungkapnya. Beruntung pohon yang tumbang tersebut jatuh di sebidang tanah kosong, sehingga tidak menimbulkan korban dari warga yang melintas di jalan tersebut. Petugas Bagian Teknik PLN UPJ Bumiayu yang mendapat laporan segera melakukan penanganan di lokasi tumbangnya pohon, untuk melakukan perbaikan jaringan yang putus.
’’Pohon yang tumbang menghantam kabel JTM I PASA dengan tegangan 10 kv. Kabel ini berfungsi sebagai suplai listrik untuk ratusan pelanggan. Di antaranya, pelanggan yang berada di Cilibur, Adisana, Plompong, Ancik, dan Gunung Sumping," jelas Tri, petugas Bagian Teknik PLN UPJ Bumiayu.
Dikatakan Tri, pihaknya segera melakukan perbaikan dengan melakukan sambungan terhadap kabel yang putus. Proses perbaikannya, lanjut Tri, tidak akan memakan waktu lama. Karena pohon yang tumbang tidak sampai merusak tiang utama.
’’Perbaikan sedikitnya membutuhkan waktu sekitar satu jam," tandasnya. Sementara, Eli Supriyadi, supervisi Telkom wilayah Bumiayu mengatakan, pohon tumbang menimpa kabel pelanggan dan kabel Fiber Optik (FO), sama dengan kondisi yang terjadi pada kabel PLN perbaikan terhadap jaringan Telkom juga tidak akan membutuhkan waktu lama.
’’Dahan pohon memutuskan kabel pelanggan. Tapi kita akan cek kondisi kabel FO. Jika serat yang ada di dalam kabel FO tidak sampai putus, maka perbaikan dapat dilakukan secepatnya," jelas Eli. Sementara, Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kuspramono SE mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan. Baik kepada pihak PLN, Telkom, maupun masyarakat untuk memangkas pohon di jalur lintasan kabel.
’’Hal tersebut perlu dilakukan seiring dengan tingginya hembusan angin yang saat ini sering terjadi, pemangkasan pohon dilakukan baik kepada pohon yang barada di bawah pengawasan Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan (KP) Kabupaten Brebes maupun milik warga," jelas Kuspramono.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa pohon tumbang, seiring dengan sering terjadinya angin kencang. ’’Kami sangat mewaspadai pohon-pohon berusia tua yang sangat mungkin tumbang saat kondisi cuaca hujan deras disertai angin kencang. Selain rutin melakukan perawatan, kami juga terus mengintensifkan kegiatan pemangkasan atau toping terhadap pohon-pohon besar tersebut," jelas Kuspramono. (pri)
Minggu, 17 Januari 2010
KABAR DARI TONJONG : KECELAKAAN DIDEPAN KANTOR KORAMIL
SUARA MERDEKA 18 Januari 2010
Mobil Boks Lawan L300, Satu Tewas
BUMIAYU- Satu orang tewas dan tiga lainnya luka parah dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan provinsi ruas Tegal-Purwokerto, tepatnya di depan kantor Koramil Tonjong, Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes.
Kecelakaan pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 14.00 itu melibatkan mobil boks G-1423-P dengan mobil L300 G-1693-QG. Korban tewas adalah sopir mobil boks Taryono (43) warga Desa Kendalserut, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Sedangkan tiga korban luka lainnya masing-masing kernet mobil boks Suyitno (42) warga Desa Kudaile, Kecamatan Slawi, Tegal, sopir L300 Dedi Irawan (31) warga Desa/Kecamtan Adiwerna, Tegal dan kernetnya Mustofa (31) warga Benjaran, Adiwerna, Tegal. Keduanya langsung dirujuk ke RSU Kardinah Tegal setelah sempat mendapatkan penanganan medis di bagian rawat inap Puskesmas Tonjong, Brebes.
Keterangan diperoleh menyebutkan, kecelakaan bermula ketika sebuah mobil boks meluncur dari arah selatan (Purwokerto). Mendekati lokasi kejadian, kendaraan yang disopiri oleh Taryono melaju oleng. Dari arah berlawanan muncul mobil L300 bermuatan besi batangan yang disopiri Irawan. Karena jarak sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari.
Warga sekitar yang mendengar dan melihat kejadian itu langsung berlarian menuju lokasi kecelakaan. Di tengah guyuran hujan, mereka mengevakuasi sejumlah korban yang terluka.
Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Suid (40) warga yang tinggal beberapa meter dari tempat kejadian menyebutkan, suara tabrakan antara dua kendaraan tersebut sangat keras. Bahkan, muatan L300 berupa besi batangan yang biasa digunakan untuk material bangunan terpental dan masuk ke dalam kabin dan mengenai sopir mobil boks.
”Sopir mobil boks meninggal ditempat dengan luka mengenaskan. Sementara kernetnya juga kritis,” kata dia. Menurutnya, luka parah juga dialami oleh sopir dan kernet L300.
Dalam Penyelidikan
Kapolres Brebes AKBP Beno Louhenapessy SIK MH, melalui Kaposlantas Bumiayu Aipda Sisri belum bisa memberikan keterangan pasti mengenai penyebab kecelakaan.
Sejauh ini pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut. Sedangkan saksi kunci yakni sopir dan kernet masih dalam perawatan medis. ”Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas,” jelasnya.
Agar peristiwa sama tidak terulang pihaknya meminta pengguna jalan yang melintasi ruas Purwokerto - Tegal, antara Tonjong hingga Bumiayu untuk bersikap ekstra waspada. ”Jalan cukup sempit dan berkelok-kelok, apalagi saat ini intensitas hujan juga cukup tinggi,” ujarnya. (H51-55)
Mobil Boks Lawan L300, Satu Tewas
BUMIAYU- Satu orang tewas dan tiga lainnya luka parah dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan provinsi ruas Tegal-Purwokerto, tepatnya di depan kantor Koramil Tonjong, Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes.
Kecelakaan pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 14.00 itu melibatkan mobil boks G-1423-P dengan mobil L300 G-1693-QG. Korban tewas adalah sopir mobil boks Taryono (43) warga Desa Kendalserut, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Sedangkan tiga korban luka lainnya masing-masing kernet mobil boks Suyitno (42) warga Desa Kudaile, Kecamatan Slawi, Tegal, sopir L300 Dedi Irawan (31) warga Desa/Kecamtan Adiwerna, Tegal dan kernetnya Mustofa (31) warga Benjaran, Adiwerna, Tegal. Keduanya langsung dirujuk ke RSU Kardinah Tegal setelah sempat mendapatkan penanganan medis di bagian rawat inap Puskesmas Tonjong, Brebes.
Keterangan diperoleh menyebutkan, kecelakaan bermula ketika sebuah mobil boks meluncur dari arah selatan (Purwokerto). Mendekati lokasi kejadian, kendaraan yang disopiri oleh Taryono melaju oleng. Dari arah berlawanan muncul mobil L300 bermuatan besi batangan yang disopiri Irawan. Karena jarak sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari.
Warga sekitar yang mendengar dan melihat kejadian itu langsung berlarian menuju lokasi kecelakaan. Di tengah guyuran hujan, mereka mengevakuasi sejumlah korban yang terluka.
Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Suid (40) warga yang tinggal beberapa meter dari tempat kejadian menyebutkan, suara tabrakan antara dua kendaraan tersebut sangat keras. Bahkan, muatan L300 berupa besi batangan yang biasa digunakan untuk material bangunan terpental dan masuk ke dalam kabin dan mengenai sopir mobil boks.
”Sopir mobil boks meninggal ditempat dengan luka mengenaskan. Sementara kernetnya juga kritis,” kata dia. Menurutnya, luka parah juga dialami oleh sopir dan kernet L300.
Dalam Penyelidikan
Kapolres Brebes AKBP Beno Louhenapessy SIK MH, melalui Kaposlantas Bumiayu Aipda Sisri belum bisa memberikan keterangan pasti mengenai penyebab kecelakaan.
Sejauh ini pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut. Sedangkan saksi kunci yakni sopir dan kernet masih dalam perawatan medis. ”Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas,” jelasnya.
Agar peristiwa sama tidak terulang pihaknya meminta pengguna jalan yang melintasi ruas Purwokerto - Tegal, antara Tonjong hingga Bumiayu untuk bersikap ekstra waspada. ”Jalan cukup sempit dan berkelok-kelok, apalagi saat ini intensitas hujan juga cukup tinggi,” ujarnya. (H51-55)
Selasa, 12 Januari 2010
KABAR KOTA BUMIAYU : MASALAH KTP
SUARA MERDEKA - 11 Januari 2010
KTP Tembak Rp 23.000
BUMIAYU- KTP ”tembakan” tak hanya terjadi di kota besar. Cara pengurusan KTP dengan proses cepat (langsung jadi) itu juga ditemukan di Kantor Kecamatan Bumiayu, Brebes.
Saefudin (40), seorang warga Desa Kalierang adalah salah satu dari pemohon KTP yang memanfaatkan cara tersebut kendati biaya yang harus dikeluarkan sedikit lebih mahal dari yang sudah ditentukan dalam perda. ”Tak mengapa, yang penting KTP cepat jadi,” tutur Saefudin yang mengaku untuk keperluan tersebut mengeluarkan biaya Rp 23.000. Menurut Saefudin, jika mengikuti kebiasaan maka KTP akan selesai dua atau tiga hari kemudian. ”Kalau nunggu dua atau tiga hari biayanya Rp 12.000. Tapi memang saya minta langsung jadi kepada petugasnya,” kata dia.
Hal senada dikemukakan oleh Kholifah (18) dan Alkomah (18). Kedua warga Desa Kalilangkap itu, sengaja meminta pembuatan KTP langsung jadi meskipun biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal. ”Ketimbang bolak-balik, lebih baik langsung jadi saja,” ujarnya.
Camat Bumiayu M Amrin Alfi Umar SIP MSi saat dikonfirmasi mengaku kaget.
”Saya belum tahu soal itu. Nanti saya cek dan bila benar petugasnya akan kami ingatkan,” katanya.
Menurut Camat, sebenarnya tidak pembedaan biaya dalam pengurusan KTP baik yang langsung jadi maupun tidak. Sesuai perda, biaya pembuatan KTP sebesar Rp 7.000, sedangkan pembuatan kartu keluarga (KK) Rp 5.000. Kesan lamban dalam proses pembuatan KTP lebih disebabkan karena banyaknya jumlah pemohon sementara jumlah petugas terbatas, sehingga harus menunggu dua atau tiga hari.
Faktor lainnya adalah aktivitas camat yang terkadang harus melakukan kedinasan di Kabupaten. ”Kalau saya ada di kantor bisa langsung ditandatangani, tapi kalau sedang dinas keluar terpaksa proses pembuatan KTP tertunda,” katanya. (H51-55)
KABAR DARI TONJONG : JALAN LINGGAPURA - BALAPUSUH LUMPUH
Suara Merdeka - 12 Januari 2010
Linggapura-Balapusuh Lumpuh
BUMIAYU - Jalan penghubung Linggapura - Balapusuh Kecamatan Tonjong, Brebes, kemarin lumpuh. Jalan ini dinyatakan tertutup untuk kendaraan roda empat.
Penutupan jalur ini disebabkan kerusakan talut di Dukuh Pamijen Desa Tanggeran semakin parah. Penutupan jalur dilakukan setelah Muspida mengecek lokasi longsoran..
Seperti diberitakan SM (5/1), talut jalan kabupaten yang menghubungkan Tonjong (Brebes) dan Bumijawa (Tegal) itu, tepatnya di Dukuh Pamijen, Desa Tanggeran, Kecamatan Tonjong, jebol sepanjang lebih kurang 30 meter dihantam banjir dari luapan sungai Pedes, Minggu sore.
Jebolnya talut tersebut mengganggu arus transportasi di jalur itu karena lebar jalan hanya tersisa 2,5 meter. Kades Tanggeran, Ahmad Mutaksidi mengatakan, penutupan jalan dilakukan atas koordinasi antara Pemkab dengan Polres Brebes.
”Atas pertimbangan keamanan dan keselamatan pengguna jalan, sementara waktu jalan ditutup,” kata kades.
Jalur tersebut hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Sementara seluruh kendaraan roda empat tujuan Balapusuh, Jejeg Kecamatan Bumijawa, Tegal dialihkan melalui jalur Linggapura-Purwodadi-Watujaya-Kotayu.
Untuk memudahkan pengguna jalan, dipasang papan petunjuk di setiap persimpangan.
Meski jalur dialihkan, beberapa armada angkutan di ruas itu tetap menggunakan jalur lama. Sementara penumpang dari Linggapura berhenti di titik longsor dan berganti kendaraan yang sudah menunggu di ujung jalan. ”Ya penumpang di langsir,” kata Ujo (38), sopir angkutan pedesaan tujuan Linggapura - Balapusuh.
Sempit
Menurut Ujo, hal tersebut dilakukan karena pengalihan jalur memperpanjang jarak tempuh. Selain itu, kondisi jalan dan jembatan mulai dari Purwodadi-Watujaya-Kotayu, sempit. Disamping itu, medan jalan juga membahayakan, naik turun dengan kelokan yang cukup tajam.
”Kalau dua kendaraan berpapasan, maka salah satu harus mengalah,” katanya.
Sementara Tejo (40) warga sekitar lokasi meminta kerusakan talut segera ditangani. Sebab belakangan kondisinya bertambah parah. ”Setiap turun hujan luas longsoran bertambah. Ini mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani,” katanya.
Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Pemkab Brebes Ir H Slamet Riyadi membenarkan penutupan ruas itu. Kapan penanganan dilakukan? Menurut Slamet, hal itu menunggu koordinasi dari Kantor Kesbangpolinmas.
”Karena itu peristiwa bencana alam, pengajuan anggaran penanganan talut menjadi kewenangan Kesbangpolinmas. Kami hanya dari sisi teknis saja,” katanya. Sementara Kepala Kantor Kesbangpolinmas Drs Rais Khana saat dihubungi telepon selularnya tidak aktif. (H51-61)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Langganan:
Postingan (Atom)