Selasa, 31 Mei 2011
KISAH NYATA : " BERJUANG DALAM PERANG MELAWAN KANKER PAYUDARA " oleh T.GUNAWAN RAZUKI
Saat ini, tren penderita kanker yang menyerang wanita semakin bergeser ke usia muda,yang sebelumnya pada usia wanita dewasa. Salah satu sebabnya adalah gen bawaan yang bermutasi. Gen tersebut hanya butuh bermutasi satu kali lagi untuk berubah menjadi sel kanker payudara.
Kisah nyata berjuang melawan kanker, diawali sewaktu menerima diagonasa hasil pemeriksaan dari Dokter di Lembaga Kanker di Lebakbulus Jakarta, bahwa isteri tercinta terkena Kanker Payudara dengan stadium 3Plus, dan menurut Dokter harus segera ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah Tumor, bagai "tersambar petir disiang bolong" dan bingung,waktu itu tepat pada tanggal ulang tahun isteri 1 Mei 2010.
Sebagai hamba Allah secara manusiawi tentunya ada kehawatiran juga, apalagi pada tahun 2005 adik kandung saya Hj.Suratni Toyib binti Razuki tidak tertolong setelah dirawat beberapa lama di Rumah Sakit Dharmais Jakarta, almarhumah selesai menunaikan ibadah haji bersama suaminya, semoga amal ibadah Hj Suratni almarhumah diterima Allah SWT dan mendapat tempat yang layak disisiNya. Amin.
Demi kesembuhan isteri segala informasi penyembuhan saya lakukan dari pendapat anak-anak, keluarga besar, tetangga rumah,juga pengalaman salah satu mantan Bos pernah sebagai Duta Besar RI dan kebetulan isteri beliau juga pernah terkena penyakit serupa.
Dari berbagai pilihan pengobatan akhirnya diputuskan , isteri harus segera berobat dan ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah Tumor di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Alhamdulillah sebagai pensiunan PNS Kemlu Jakarta memiliki kartu Askes yang sangat membantu untuk segala biaya pengobatan dan operasi di RSCM.
Dengan semangat dan tekad serta dukungan anak-anak tercinta Drg Rizki Kiranawati saat ini kerja sebagai Dokter Gigi di RSUD Brebes,Zeddy Iskandar Bsc sekarang bekerja di IT Infusion DUBAI Emirates Arab,Puspa Rahmawati S.Sos saat ini kerja di Jakarta, serta si bungsu Mohamad Adytiawan Hidayat yang masih di SMA Cibubur,juga menantu Widhi Sukmarini saat ini ikut suami di Dubai, serta seluruh keluarga besar Bumiayu dan Jakarta.Mereka telah berusaha segala upaya, agar isteri dapat sembuh dan sehat kembali, tentunya dengan Doa, sholat Tahajud, sholat Duha, agar diberi kesembuhan oleh Allah swt.
Dimulailah perjalanan panjang bertahap untuk pengobatan demi kesembuhan isteri di Klinik Swadana Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarrta.Di RSCM pertama melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah tumor dengan membawa hasil dari Lembaga Kanker, tahapan berikutnya adalah pemeriksaan darah, mamografi, ultrasonografi (USG), CT Scan, jantung, paru2 dan lain2.
Yang paling berat dampaknya adalah dengan Kemoterapi 3 kali dengan jangka waktu 3 minggu, sebelum dilakukan operasi,dampak pengobatan Kemoterapi atau pemberian infus selama 5 jam,adalah paling berat yaitu, perut mual-mual kadang muntah, fisik lemah, pinggang sakit, rambut rontok bahkan gundul dan lainnya.
Sebelum menjalani operasi, menurut informasi adalah dibantu pengobatan tradisionil atau herbal dengan minum daun sirih merah yang digodok ataupun minum godokan daun sirsak . dan jus sirsak yang sangat berguna untuk mengurangi pembengkakan.
Dari hasil pemeriksaan medis dan kemoterapi selama 3 bulan, maka Dokter mendapat kesimpulan sel-sel kanker tidak menjalar ke organ tubuh lainnya, dan akhirnya diputuskan harus menjalani operasi secepat mungkin.
Tanggal 2 Agustus 2010 dilakukan operasi dari jam 8 pagi sampai jam 12 oleh dr.Diani Spesialis Bedah Tumor, dengan hati gelisah selama 4 jam menunggu di lobi gedung A ,alhamdulillah lancar dan berhasil "diangkat".
Selesai menjalani menjalani operasi dilanjutkan dengan Kemoterapi selama 3 kali selang 3 minggu. dan dilanjutkan dengan Fisioterapi, kemudian 1 bulan penuh tiap hari kerja menjalani Radioterapi di RSCM , berguna untuk membunuh sisa sel kanker. Begitulah pengalaman hidup keluarga selama menjalani pengobatan selama 8 bulan, dan sekarang setiap bulan tetap kontrol ke RSCM, setelah 3 bulan, baru 3 bulan sekali ke RSCM untuk pemeriksaan dan memonitor.
Saya sangat apresiasi dan acungan jempol kepada Isteri tercinta, dengan ketekunan, sabar, ikhlas dan selalu memohon kepada Allah swt,dan berjuang untuk kesembuhan dari penyakit kanker, dengan sabar seharian antri berobat di RSCM dan bolak balik mengurus lewat pelayanan Askes di RSCM,diantar Anak ,Menantu saling berganti hari .
Selain itu dengan ketabahan dan ihlas ketika menjalani operasi, sungguh luar biasa "perjuangannya untuk kesembuhan melawan kanker". Tidak kalah penting adanya dukungan, semangat, nasehat dari keluarga, rekan, tetangga yang saling berganti berkunjung ke rumah, sehingga memberi semangat dan tekad untuk sembuh melawan kanker payudara.
Semoga bagi pembaca yang terindikasi ataupun yang tidak, saya sarankan agar untuk melakukan deteksi dini, dan sebenarnya penyakit kanker dapat disembuhkan secara total, asalkan diketahui secara dini,selain itu sebagai umat beragama kita selalu berdoa agar diberi kesembuhan dari Allah SWT. Demikian kisah nyata ini semoga bermanfaat.( T. GUNAWAN RAZUKI, RAFFLES HILLS CIBUBUR JAKARTA )
GEDUNG A RSCM JAKARTA TEMPAT ISTERI OPERASI KANKER PAYUDARA 2 AGUSTUS 2010
Info Buku Baru : KISAH TENTANG KANKER
Judul : The Emperor of All Maladies: Biography of Cancer
Penulis : Siddhartha Mukherjee
Penerbit: Scribner, 2010
Tebal : xiv + 571 halaman
ISBN : 978-1-4391-9570-3
Deskripsi medis pertama tentang kanker ditemukan dalam sebuah manuskrip berbahasa Mesir yang ditulis pada tahun 2500 SM. Transkip ini menyebutkan penemuan tonjolan yang tumbuh abnormal pada payudara. Imhotep, dokter terkenal dari Mesir yang hdup sekitar tahun 2625 SM, mengajarkan adanya tumor pada payudara melalui sntuhan tangan.
Kanker berasal dari karkinos, yang dalam bahasa Yunani berarti kepiting. Kata ini muncul pertama kali dalam literatur medis pada era Hippocrates sekitar tahun 400 M. Penggambaran tumor dianggap menyerupai kepiting dengan cengkeraman kaki-kakinya dalam pasir.
Pada abad pertengahan, ahli bedah melakukan tindakan medis terhadap kanker dengan metode yang masih primitif, Johannes Scultetus (1595-1645) menggambarkan mastektomi, operasi untuk mengangkat kanker kanker payudara, dengan menggunakan api, cairan asam (acid), dan bahan kulit untuk membalut luka bedah.
Buku ini dipilih Majalah TIME sebagai salah satu tulisan nonfiksi terbaik 2010. Uraiannya memuat rekam jejak perjalanan kanker selama lebih 5.000 tahun. Penulisan "biografi" kanker ini didorong oleh pertanyaan mengenai: dimana kanker "lahir, seberapa tua uisa kanker, dan siapa yang pertama kali mencatatnya sebagai suatu penyakit. Secara kronologis, penulis mengisahkan berbagai penemuan, kegagalan, keberhasilan, dan kematian dalam upaya "perang melawan kanker". (TSD/LITBANG KOMPAS)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
http://v-ersailers.blogspot.com/2016/02/kanker-payudara-cerita-perjuangan-kanker-payudara.html
BalasHapusini perjjuangan ku
http://v-ersailers.blogspot.com/2016/02/kanker-payudara-cerita-perjuangan-kanker-payudara.html
BalasHapusini perjjuangan ku