Senin, 25 Mei 2009

26 Mei 2009 - TIGA ANAK TEWAS DI KAMAR - KERACUNAN KOMPOR PENGHANGAT

26 Mei 2009
Tiga Anak Tewas di Kamar

* Keracunan Kompor Penghangat


BUMIAYU - Gara-gara kompor penghangat ruangan, tiga anak asal Dukuh Taman, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes meregang nyawa di sebuah kamar.

Ketiganya tewas dengan posisi telentang dan mulut mengeluarkan busa. Korban tewas adalah Ari (17), pelajar STM Maarif Ajibarang, Tian (13) pelajar SMPN 02 Paguyangan dan Irfan (13).

Kejadian tragis itu diketahui Minggu (24/5) pukul 10.00 di rumah Datam, bapak dari salah satu korban, Ari. Pihak kepolisian mengatakan, ketiga korban tewas setelah keracunan gas karbondioksida (CO2).

Hingga kemarin, keluarga korban masih belum bisa dimintai keterangan. Mereka masih sangat terpukul atas kejadian tersebut. Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa itu kali pertama diketahui oleh Andi, adik kandung Ari. Saat itu, dia bermaksud mengambil buku di kamar kakaknya.

Namun pintu kamar terkunci dari dalam. Setelah diketuk berulang-ulang, tidak ada jawaban. Andi berupaya mengintip dari kaca jendela.

Ia melihat kakak bersama dua temannya telentang dengan mulut berbusa.
Bersama orang tua dan tetangganya, pintu kamar akhirnya dibuka paksa. ”Ketiganya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dari mulut ketiganya keluar busa,” terang Kades Pandansari Kamdo.

Masih Tercium

Di dalam kamar ditemukan kompor penghangat ruangan yang terbuat dari blik (biasanya untuk tempat krupuk di warung-warung). Bau dan asap tipis yang keluar dari kompor tersebut juga masih tercium. ”Saat masuk ke kamar itu, saya sendiri langsung pusing,” ucap Kamdo.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke petugas Polsek Paguyangan yang langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim medis. Ketiganya langsung di makamkan di pemakaman umum taman setelah beberapa jam disemayamkan di rumah duka.

Beberapa warga mengatakan, sebelum pukul 21.00 (Sabtu, 23/5) ketiga korban masih terlihat duduk berkumpul-kumpul. Tidak ada yang aneh.

Menurut warga, sudah biasa setiap malam minggu anak-anak maupun orang dewasa berkumpul. Diduga kuat, saat berangkat tidur ketiganya memasukkan kompor buatan tersebut ke dalam kamar untuk mengusir hawa dingin.

”Karena penghuni kamar sudah tertidur maka tidak ada yang mencegah. Lazimnya kompor tersebut ditempatkan pada tempat terbuka, tidak didalam kamar,”jelas beberapa warga.

Kapolres Brebes AKBP Drs Firli MSi melalui Kapolsek Paguyangan AKP Sukoyo menandaskan tidak ada unsur penganiayaan dalam kejadian tersebut. Ketiga korban diperkirakan tewas antara pukul 02.00 - 03.00 dinihari ”Tidak ada unsur kekerasan apalagi pengaruh minuman keras,”

Kejadian tersebut diduga karena kelalaian korban membawa masuk kompor penghangat ke dalam kamar. Padahal kondisi kamar cukup sempit, berukuran 2,5 meter x 2,5 meter tanpa ventilasi udara. Praktis kondisi itu membuat korban kekurangan oksigen dan menghirup gas CO yang dihasilkan dari pembakaran bara didalam kompor penghangat.

”Tidak ada sirkulasi udara didalam ruangan itu. Mereka (korban) tewas karena keracunan gas CO,” jelas Kapolsek.

Sementara kejadian tragis yang merenggut tiga korban jiwa menyita perhatian Kapolres Brebes AKBP Drs Firli MSi. Senin pagi (25/5), Kapolres yang didampingi Kaur Bin Kaur Bin Ops Reskrim Iptu Widiaspo dan Kapolsek Paguyangan AKP Sukoyo menyerahkan bantuan kepada keluarga korban.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres meminta warga untuk lebih berhati-hati, terutama dalam penggunaan alat penghangat tradisional tersebut. (H51-61)
© 2008 suaramerdeka.com. All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar