Jumat, 13 November 2009

GEMERICIK AIR KEBUN TEH KALIGUA PAGUYANGAN BREBES


MELIHAT KALIGUA DARI BUMIAYU




Wisata Alam

Gemericik Air Kebun Teh

KOMPAS

Sejuk dan alami. Begitulah kesan yang diperoleh saat kita berkunjung ke Tuk atau Telaga Bening, di tengah perkebunan teh Kaligua, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Udara yang nyaris bebas polusi, menghilangkan penat dan rasa lelah.

Gemericik air dari tuk menjadi nyanyian alam yang selalu menghiasi kawasan tersebut. Seperti namanya, air Tuk Bening benar-benar bening dan bersih dari kotoran. Air tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk mencuci muka, tetapi juga diminum.

Kebun Teh Kaligua merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Brebes yang berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara IX. Kawasan tersebut berada di kaki Gunung Slamet pada ketinggian antara 1.500 hingga 2.100 meter di atas permukaan air laut.

Berjarak sekitar 20 kilometer dari ibu kota Kecamatan Bumiayu, Brebes, Kebun Teh Kaligua dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit dari Bumiayu, dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sekitar dua kilometer di bawah kawasan wisata tersebut, pengunjung juga dapat melihat obyek wisata Telaga Ranjeng, yaitu telaga yang dipenuhi dengan ikan lele.

Sebagai sebuah perkebunan, Kaligua didominasi tanaman teh yang tertata rapi. Meskipun demikian, kawasan tersebut juga menawarkan fasilitas wisata lain yang tak kalah istimewa. Salah satunya yaitu Tuk Bening dan arena kegiatan luar ruang (outbond), yang terletak pada satu kawasan.

Air Tuk Bening terus mengalir sepanjang hari, di atas bebatuan besar yang bisa digunakan untuk pijakan kaki. Pengelola Wisata Kebun Teh Kaligua, Marjono, menuturkan, air Tuk Bening berasal dari sumur dalam tanah. Air tersebut belum terkontaminasi kotoran, sehingga layak untuk diminum. "Dari segi ilmiah, air itu masih benar-benar bersih dan belum terkontaminasi apa pun," ujarnya.

Di antara gemericik air bening tersebut, pengunjung bisa menikmati wisata alam lainnya, melalui outbond. Menurut Marjono, pihaknya menawarkan lima jenis permainan, yaitu merayap dengan mata tertutup, memindahkan racun dengan tali, jembatan goyang, titian di atas samudra, dan pipa bocor.

Semua peralatan dan instruktur sudah disediakan oleh pengelola obyek wisata. Biaya outbond relatif murah, hanya Rp 100.000 per regu, berisi maksimal 10 orang. "Kami memiliki instruktur tiga angkatan yang bersertifikat provinsi, jumlahnya delapan orang," kata Marjono.

Untuk mencapai lokasi Tuk Bening maupun arena outbond, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun menyewa kereta wisata yang disediakan oleh pengelola obyek wisata tersebut. Kereta dengan kapasitas tujuh orang tersebut dapat dinikmati dengan biaya Rp 100.000.

Selain ke Tuk Bening, kereta wisata juga siap mengantar pengunjung berkeliling kebun, hingga puncak Sakub, pada ketinggian 2.050 meter di atas permukaan air laut. Pada puncak Sakub, pengunjung bisa melihat dengan jelas puncak Gunung Slamet.

Pengelola Wisata Kebun Teh Kaligua juga menyediakan wisata paket dengan harga terjangkau. Di sana tersedia 19 kamar penginapan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 400.000 per malam. (Siwi Nurbiajanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar