Minggu, 27 Desember 2009

DI BUMIAYU - NATAL DAN TAHUN BARU HARGA GULA MELONJAK


JPNN COM Kamis, 24 Desember 2009 , 06:56:00

Natal-Tahun Baru Harga Gula Melonjak


BUMIAYU - Sejak empat hari terakhir ini, harga gula pasir di wilayah Bumiayu dan sekitarnya melambung tinggi. Hampir setiap hari terjadi kenaikan harga dalam kisaran Rp500 hingga Rp1000. Empat hari lalu pedagang menjual bahan pemanis itu dengan harga sekitar Rp 9.000 per kilogram, kemarin melambung menjadi Rp 11.500 per kilogram.

Harga yang dipatok itu hampir merata terjadi di sejumlah pasar, tidak hanya di pasar induk Bumiayu, namun juga di pasar PKL Kalierang. Haryanto (44), seorang pedagang sembako di Pasar Induk Bumiayu menjelaskan, kenaikan harga terjadi secara bertahap. Dari semula Rp 9.000 kemudian Rp 10.000, Rp 11.000 dan kemarin sudah Rp 11.500 per kilogramnya.

Dia menjelaskan, kenaikan harga gula yang sangat tinggi itu memang telah terjadi di tingkat distributor. Ditanya mengapa terjadi kenaikan harga seperti itu, Haryanyo mengaku tidak tahu secara persis. Dia hanya mengatakan, kondisi ini sepertinya sudah rutin terjadi setiap kali datangnya perayaan hari besar. "Sudah biasa terjadi. Biasanya menjelang lebaran atau saat akan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. Maka harga sejumlah kebutuhan kembali naik," jelasnya.

Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, sebagai pedagang dirinya tidak berani berspekulasi dengan memperbanyak stok gula pasir dagangannya. Alasannya, naiknya harga gula pasir saat ini diikuti dengan menurunnya harga beli masyarakat. Sebelum kenaikan dia mengaku bisa menjual sedikitnya 2 karung atau 1 kwintal gula pasir. Tapi sekarang dari 1 karung yang dijual, paling hanya laku 50 kilogram saja. "Sekarang jarang yang beli dalam jumlah bayak. Paling warga membeli dengan mengecer di warung-warung," urainya.

Dampak kenaikan harga gula merembet ke nasib pedagang kecil. Martono (34), penjual es campur dan kelapa muda di pinggiran jalan utama Bumiayu mengaku kesulitan dengan kenaikan harga gula yang cukup tinggi tersebut. Karena gula mahal, dia terpaksa mengurangi porsi gula di dagangannya. Dia mengaku tidak berani menggunakan pemanis buatan, dengan alasan takut pelanggan pada kabur.

Berbeda dengan gula, penjualan beras justru bagus. Hj Saidah (47), pedagang beras di Pasar Induk Bumiayu, fase peningkatan penjualan beras sudah terasa sejak awal Desember. Jenis beras yang paling laku adalah jenis beras pusaka yang dijual mulai dari Rp 5.200 hingga Rp 5.400 per kilogram di tingkat pengecer. Dalam sehari, beras jenis itu bisa terjual 5 hingga 6 kwintal. (pri/sam/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar