Minggu, 14 Februari 2010

KOTA BUMIAYU : TOKO DI KALIERANG ROBOH DIHANTAM BANJIR



Toko Roboh Dihantam Banjir
Ditulis oleh Administrator

RADAR TEGAL - Sunday, 14 February 2010

BUMIAYU - Hujan deras yang mengguyur Minggu (14/2) mampu membuat Sungai Erang dan Sungai Keruh -dua sungai besar di wilayah Kecamatan Bumiayu- meluap.

Akibatnya, satu unit toko milik H Mulyadi yang terletak di pingir jembatan Sungai Erang, ruas jalan utama Bumiayu roboh tak tersisa.

Beruntung sebelumnya pemilik toko telah mengevakuasi seluruh barang dagangan berupa produk elektronik, sejak diketahui sayap jembatan mengalami kerusakan akibat banjir sebelumnya yang terjadi pada Kamis (4/2) lalu.

’’Hujan deras terjadi mulai pukul 13.30 WIB. Selanjutnya, pemukaan air sungai meninggi dan sekitar pukul 15.00 WIB bangunan toko terdiri dua lantai tersebut ambrol ke sungai yang sedang banjir. Hanya dalam hitungan detik, toko itu sudah tidak terlihat lagi," beber Ahmad (42), petugas parkir yang berada di sekitar lokasi saat kejadian.

Setelah merobohkan bangunan toko milik Mulyadi, saat ini tebing sungai mengancam keberadaan toko lain di sampingnya. Toko tersebut milik H Yanto, yang berjualan produk meubeler. Bahkan saat ini sebagian tembok toko telah ambrol.

Robohnya bangunan toko tersebut menarik perhatian ratusan warga, yang selanjutnya memadati lokasi kejadian. Musibah tersebut sempat menghambat arus lalulintas di jalan utama Bumiayu, yang juga sebagai jalan provinsi Tegal-Purwokerto. Sebab, sebagian warga memadati jembatan Sungai Erang.

Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Brebes Ahmad Satibi melalui Kasubsi Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Brebes UPTD Pemali Hulu Tasali saat ditemui Radar di lokasi kejadian mengatakan, selain jembatan Sungai Erang yang berada di dalam Kota Bumiayu, jembatan Sungai Keruh di ruas jalan lingkar Bumiayu juga dalam kondisi mengkhawatirkan.

’’Saat ini kami tengah melakukan pemantauan langsung di lokasi. Beberapa laporan mengenai kerusakan infrastuktur talah masuk, namun kami akan mengecek kondisi di lapangan terlebih dahulu," jelasnya.

HANYUT

Sementara, hujan deras yang terjadi kemarin juga merengut satu korban yakni Rina Rahmawati (8), warga Dukuh Karangdempul RT 06 RW 06, Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Korban dilaporkan hanyut di saluran drainase yang berada di Dukuh Muncang RT 01 RW 08, Desa Jatisawit.

Diperoleh informasi, sebelumnya korban bersama beberapa temannya baru saja mengikuti kegiatan di madrasah (sekolah). Dalam perjalanan pulang, kondisi saluran drainase yang berada di pinggir jalan Dukuh Muncang tersebut meluap akibat hujan deras yang menguyur sebelumnya.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti saat korban tercebur ke saluran. Hanya saja, warga mendapati teman-teman korban yang berteriak histeris bahwa Rina telah tercebur ke saluran.

’’Diduga, korban terpeleset dan jatuh ke saluran. Sebab, saat kejadian tersebut, aliran air di saluran sangat besar. Bahkan hingga meluap ke jalan dan pemukiman warga," kata Ramjad (38), warga yang ikut dalam proses pencarian korban.

Hingga pukul 17.00 WIB kemarin petugas Polsek Bumiayu dibantu warga belum juga menemukan tubuh korban. Bahkan, pencarian dilakukan hingga daerah hilir saluran drainase. Namun, pencarian terkendala dengan masih tingginya arus air di drainase yang memiliki kedalaman sekitar 70 cm tersebut.

Kapolres Brebes AKBP Beno Louhenapessy SIK MH melalui Kapolsek Bumiayu AKP Bowo Ciptohadi menuturkan, proses pencarian yang dibantu warga akan tetap dilaksanakan dengan menyusuri aliran drainase.

’’Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, kita segera turun ke lokasi. Pencarian bersama warga dimulai dari titik lokasi jatuhnya korban, seperti yang dilaporkan hinga ke arah hilir," jelasnya. (pri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar