Senin, 04 Januari 2010

KABAR : SMK MUHAMMADIYAH BUMIAYU


Kepala SMK Muhammadiyah Mundur Terhormat

Ditulis oleh Administrator - RADARTEGAL

RADAR TEGAL -Monday, 04 January 2010

BUMIAYU - Drs Rusito selaku kepala SMK Muhammadiyah Bumiayu secara resmi berhenti dari jabatannya. Posisinya saat ini digantikan H Suwaryo SPd. Pengunduran Rusito ini sebagai buntut atas aksi demontrasi yang dilakukan ratusan siswa SMK Muhammadiyah Bumiayu pada Senin (9/11) lalu, yang menuntut kepala sekolah (kepsek) mereka turun dari jabatannya.

Kondisi tersebut dipicu adanya dugaan penyelewengan terkait sejumlah kebijakan maupun masalah keuangan sekolah selama masa kepemimpinan Rusito. Menyikapi kondisi yang terjadi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bumiayu dan Pleno Majlis

Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PCM Bumiayu segera membentuk tim klarifikasi terhadap permasalahan tersebut. Sekretaris PCM Bumiayu Abdul Mufti didampingi Ketua Dewan komite Khafid Subechi saat ditemui Radar di sela-selaa kegiatan serah terima jabatan kepsek Senin (4/1) mengatakan, dari hasil klarifikasi tim independen menyatakan tidak ditemukan adanya penyelewengan maupun penyalahgunaan anggaran sebagaimana dugaan yang berkembang selama ini.

’’Kita telah menerima hasil dari klarifikasi pada Sabtu (2/1) lalu sesuai dengan prosedur yang berlaku di Muhammadiyah. Hasilnya tidak ditemukan adanya penyimpangan,’’ tandas Abdul Mufti. ’’Dalam serah terima jabatan kasek saat ini, Bapak Rusito berhenti dengan terhormat," lanjutnya.

Dikatakan Abdul Mufti, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya aksi demontrasi siswa tersebut. Sebab, menurut dia, sesuai dengan peraturan yang telah berlaku, setiap kepsek akan habis masa tugasnya setiap 5 tahun. Saat permasalahan tersebut mencuat, lanjutnya, kebetulan masa tugas Rusito memang telah habis.

’’Sebenarnya, meskipun tidak didemo, masa tugas beliau sudah habis dan akan digantikan. Hanya saja, selama ini terjadi kurang komunikasi antara kepsek dengan para guru. Kepsek mengutamakan laporan kerjanya kepada Majlis dan Komite,’’ jelas Abdul Mufti. ’’Aksi demo sebenarnya bukan mewakili Muhammadiyah, sebab kami tidak mengenal demo. Yang ada adalah musyawarah," lanjutnya.


Saat disinggung lebih lanjut mengenai adanya keterlibatan sejumlah tenaga pengajar dalam aksi siswa hingga yang bersangkutan mendapat peringatan keras dari pihak PCM, Abdul Mufti mengatakan, pihaknya tidak memfokuskan peringatan tersebut kepada kelompok tertentu. Namun, lanjutnya, ditujukan kepada seluruh keluarga besar SMK Muhammadiyah Bumiayu.

’’Tidak hanya sekelompok guru, tapi semuanya kita lakukan pembinaan. Diharapkan ke depannya sekolah ini dapat lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan melalui kebersamaan. Sebab, tanpa kebersamaan kita tidak bisa apa-apa," ungkapnya.

Sementara, Rusito saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya merasa dirugikan akibat adanya aksi demo dengan tudingan penyalahgunaan kebijakan maupun keuangan. Tudingan tersebut, menurut dia, sebagai upaya pembunuhan karakter atas dedikasinya selama ini kepada sekolah. ’’Saya mengamati adanya upaya sistematis ke arah tersebut. Ada pihak-pihak yang tidak ingin saya berhenti secara terhormat. Tapi, akhirnya kebenaran tetap dapat dibuktikan," tegasnya.

Meski namanya telah dijatuhkan, Rusito mengaku, dia tidak akan menuntut pihak manapun terhadap tudingan yang sebelumnya diarahkan kepada dirinya. Dia hanya berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari. Rusito sendiri tetap berada di SMK Muhammadiyah Bumiayu sebagai tenaga pengajar.

H Suwaryo selaku kepsek yang baru mengatakan, didasari kondisi yang terjadi di lingkungan sekolah saat ini maka tugas utama yang akan dilaksanakannya adalah mengubah sistem yang selama ini berlaku di sekolah. ’’Saya kira, perubahan sistem ini dapat menjadi solusi untuk mengembalikan kebersamaan di antara keluarga besar SMK Muhammadiyah Bumiayu ini," katanya. (pri)

1 komentar: